Sri Mulyani: Dana Bansos untuk Penanganan Korban Pandemi Sudah Lebih Dari Cukup
Jurnalis: Haidar Ali
KABARBARU, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu RI), Sri Mulyani menegaskan bahwa, dana realisasi bantuan sosial untuk masyarakat terdampak pandemi covid-19, sudah cukup dan diserahkan kepada petugas di lapangan.
Kemudian, dia menjelaskan bahwa Kemenkeu mencatat realisasi penyaluran bansos sebesar Rp 370,5 triliun per November 2021 atau sudah mencapai 100,7% target. Penyaluran bansos juga dilakukan oleh kementerian dan lembaga.
Menurutnya, secara rinci, bansos yang disalurkan melalui belanja kementerian/lembaga (k/l) sebesar Rp 175,5 triliun, non k/l sebesar Rp 175,3 triliun, dan transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) sebesar Rp 19,7 triliun.
“Realisasi untuk bansos luar biasa Rp 370,5 triliun sudah dibelanjakan untuk langsung dinikmati masyarakat,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (21/12/2021).
Selanjutnya, Untuk bansos yang disalurkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) sebesar Rp 81,2 triliun. Dana itu digelontorkan untuk penyaluran bantuan program keluarga harapan (PKH) sebesar Rp 27,69 triliun, kepada 10 juta keluarga.
Penyaluran bantuan kartu sembako Rp 33,1 triliun diberikan kepada 18,1 juta KPM, kemudian bantuan sosial tunai (BST) sebesar Rp 17,23 triliun diberikan kepada 9,99 juta keluarga, dan penyaluran sembako PPKM sebesar Rp 2,92 triliun untuk 4,86 juta keluarga.
Kemudian, dana bansos yang disalurkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop dan UKM) sebesar Rp 15,4 triliun dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) sebesar Rp 7,48 triliun.
Sementara, non k/l menyalurkan bansos untuk subsidi energi dan non energi sebesar Rp 152,7 triliun. Dana ini termasuk untuk diskon listrik sebesar Rp7,5 triliun dan subsidi bunga UMKM KUR dan non KUR sebesar Rp 23,58 triliun.
“Jangan lupa harga energi lagi meningkat sebabkan sebenarnya subsidi alami kenaikan termasuk berbagai langkah pemerintah untuk berikan diskon listrik,” pungkas Sri Mulyani.