Program CKG di Sumenep Tunjukkan Tren Positif, Dinkes Galakkan Sosialisasi

Jurnalis: Rifan Anshory
Kabar Baru, Sumenep – Partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan layanan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Kabupaten Sumenep terus mencatatkan perkembangan positif.
Layanan ini terus menjangkau berbagai lapisan masyarakat, baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan.
Menurut Kepala Dinkes P2KB Kabupaten Sumenep, drg. Ellya Fardasah, hingga saat ini antusiasme terbesar masih berasal dari warga perkotaan.
Selain itu, warga Kecamatan Batang-batang, juga menjadi wilayah paling berminat menggunakan layanan ini.
“Mayoritas peserta yang memanfaatkan fasilitas ini masih didominasi oleh masyarakat kota,” ujar Ellya, Rabu (22/5).
Meski demikian, Dinkes berkomitmen untuk terus mendorong partisipasi warga desa lainnya dengan berbagai strategi, antara lain melalui Posyandu, Mini Lokakarya, dan kolaborasi lintas sektor.
“Masyarakat pedesaan cenderung enggan memeriksakan kesehatan jika tidak ada keluhan. Oleh karena itu, kami terus meningkatkan sosialisasi dan menerapkan pendekatan ‘jemput bola’ dengan mendorong mereka datang ke Puskesmas,” jelasnya.
Ia menambahkan, respons masyarakat terhadap program ini sangat baik.
“Tidak ada keluhan, justru mereka merasa terbantu dengan adanya kemudahan ini,” katanya.
Harapannya, semakin banyak warga yang memanfaatkan CKG sebagai langkah deteksi dini.
“Program ini pada dasarnya adalah skrining kesehatan. Dengan demikian, kita dapat mengidentifikasi potensi masalah sedini mungkin dan mengambil langkah pencegahan,” pungkasnya.
Diketahui, layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) adalah program pemerintah yang menawarkan pemeriksaan kesehatan secara gratis kepada seluruh masyarakat Indonesia, mulai dari bayi hingga lansia.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan mendeteksi dini berbagai penyakit yang bisa dicegah.
CKG dapat diakses di berbagai fasilitas kesehatan, termasuk Puskesmas dan klinik di seluruh negeri.