Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Minimnya Kepedulian Pemerintah: Ketua PC Kopri Jember Kritik Ketidakhadiran Fasilitas Ramah Anak di Alun-Alun

Jurnalis:

Kabarbaru, Jember – Bupati Jember Hendy Siswanto resmi meluncurkan pembaruan Alun-Alun Jember yang diberi nama Jember Nusantara pada Sabtu (14/12/2025). Peresmian ini menjadi puncak realisasi rencana pembangunan yang telah digagas sejak awal masa jabatannya. Dengan fasilitas baru yang modern, termasuk megatron besar berukuran 10×30 meter, Alun-Alun Jember Nusantara segera menarik perhatian publik. Masyarakat Jember berbondong-bondong memadati alun-alun di pusat kota untuk menikmati keindahannya.

Namun, di balik pujian dan kemegahannya, alun-alun tersebut menyimpan sisi gelap yang jarang disadari. Salah satu isu utama adalah absennya fasilitas ramah anak di ruang publik yang seharusnya menjadi tempat bermain dan rekreasi keluarga. Situasi ini menjadi sorotan tajam mengingat Jember telah memperoleh predikat Nindya Kabupaten Layak Anak sejak 2022 dan memberlakukan Peraturan Daerah (Perda) No. 1 Tahun 2023 tentang Kabupaten Layak Anak.

Jasa Penerbitan Buku

Ketua Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (PC Kopri) Jember, Isna Asaroh, secara tegas menyampaikan kekecewaannya terhadap kondisi ini. “Sejak 2022, Jember mendapatkan predikat Nindya Kabupaten Layak Anak yang kemudian diperkuat dengan Perda pada 2023. Namun kenyataannya, ketiadaan fasilitas ramah anak di alun-alun yang mewah ini justru menunjukkan ironi besar,” kata Isna.

Ia menambahkan bahwa tanpa fasilitas tersebut, anak-anak terpaksa bermain di area yang tidak sesuai atau bahkan membahayakan. Hal ini berpotensi menimbulkan risiko dan mencoreng klaim Jember sebagai Kabupaten Layak Anak.

Diketahui, Perda Kabupaten Layak Anak merujuk pada Permen PPPA No. 12 Tahun 2022 yang menetapkan lima klaster dengan 12 indikator, salah satunya adalah ketersediaan infrastruktur ramah anak di ruang publik. Ketiadaan fasilitas tersebut, menurut Isna, membuktikan bahwa klaim pemerintah daerah tidak sejalan dengan realitas.

“Pemenuhan hak anak adalah tanggung jawab bersama, termasuk pemerintah daerah. Namun sejak peresmian alun-alun ini, tidak ada inisiatif atau perhatian dari Pemda Jember untuk menghadirkan fasilitas bermain anak. Ini adalah bentuk keacuhan terhadap hak anak yang seharusnya menjadi prioritas,” tegasnya.

Lebih lanjut, Isna mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintah daerah untuk berkomitmen memenuhi hak anak secara menyeluruh. Ia berharap alun-alun yang megah ini tidak hanya menjadi simbol pembangunan, tetapi juga ruang ramah anak yang memadai.

“Saya berharap ke depan semua pihak, terutama pemerintah daerah, memiliki kesadaran lebih tinggi terhadap pemenuhan hak anak. Mari kita dorong bersama agar alun-alun Jember Nusantara dapat menyediakan fasilitas bermain yang aman dan menyenangkan untuk anak-anak, sehingga mereka bisa bermain ceria sebagaimana mestinya,” tutup Isna.

Kritik yang dilayangkan PC Kopri Jember ini menjadi pengingat penting bahwa pembangunan infrastruktur publik harus memperhatikan kebutuhan semua lapisan masyarakat, termasuk anak-anak. Alun-alun Nusantara yang terlihat megah di luar tidak akan memiliki arti jika gagal memenuhi tanggung jawab dasarnya sebagai ruang publik inklusif.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store