Mukerda MUI Kalbar 2025 Resmi Ditutup, Ulama Tegaskan Tiga Agenda Strategis

Jurnalis: Sri Hartutik Sandora

Kabar Baru, Pontianak – Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Barat tahun 2025 resmi ditutup pada Minggu (30/11/2025). Agenda yang berlangsung dua hari sejak 29 November ini digelar di Hotel Maestro Pontianak dengan mengusung tema “Meneguhkan Peran Ulama dalam Memelihara Keharmonisan Umat dan Kelestarian Lingkungan.”

Penutupan Mukerda dilakukan oleh Ketua Umum MUI Kalbar yang diwakili Wakil Ketua Umum, Prof. Dr. K.H. Wajidi Sayadi, M.Ag. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta atas rumusan program kerja dan rekomendasi strategis yang dihasilkan.

Prof. Wajidi menegaskan terdapat tiga poin penting yang menjadi catatan utama dalam Mukerda tahun ini.

“Ada tiga hal yang kita catat sangat penting. Pertama, penyusunan MoU dan kerja sama dengan sejumlah pihak. Kedua, penguatan Pendidikan Kader Ulama (PKU). Ketiga, kebutuhan kantor sekretariat yang lebih representatif,” ujarnya.

Menurutnya, keberadaan kantor sekretariat yang layak menjadi indikator kinerja organisasi sekaligus penilaian rutin dari MUI Pusat. Ia menyebutkan bahwa komunikasi dengan pemerintah provinsi terkait aset dan rencana pembangunan kantor sudah mulai dijajaki.

Terkait PKU, Prof. Wajidi menekankan urgensinya dalam mencetak ulama yang mampu menjawab tantangan zaman.

“Ulama itu harus cakap memimpin kegiatan keagamaan di daerahnya, sekaligus mampu mengayomi masalah-masalah keumatan yang semakin kompleks,” tambahnya.

Rangkaian penutupan Mukerda ditutup dengan doa yang dipimpin H. Muhammad Maksum Ahmadi, S.Ag., M.E., yang memohon keberkahan atas seluruh keputusan yang dihasilkan serta perlindungan bagi Kalimantan Barat dari infiltrasi ideologi yang merusak.

Dengan berakhirnya Mukerda 2025, MUI Kalbar diharapkan segera merealisasikan program-program strategis yang telah disepakati untuk memperkuat ukhuwah dan menjaga keharmonisan umat di Bumi Khatulistiwa.