Mahasiswa Indonesia Berbicara Tentang Pendidikan dalam Muktamar Pendidikan Arab Afrika di Kairo

Editor: Ahmad Arsyad

Kabar Baru, Opini- Rabu, 29 Juni, Akademi Pendidikan Thebes Kairo yang dipimpin oleh Prof. Dr. Shadiq Afifi menyelenggarakan muktamar antar tokoh dengan judul “Reformasi pendidikan untuk masa depan negara-negara Arab dan Afrika”.

Ahsanul Ulil Albab, Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasisa Indonesia, berbicara dan menekankan bahwa ada dua faktor penting bagi perkembangan pendidikan, yaitu:

Visi pendidikan dan lingkungan pendidikan, yang meliputi guru, siswa, dan kurikulum.Ia menambahkan, tantangan bagi negara berkembang, terutama dengan adanya kecerdasan buatan, harus kita persiapkan untuk itu.

Santri asal Al-Amien Prenduan itu juga menyebutkan bahwa, nyatanya negara-negara yang pernah berkembang kemudian menjadi maju, seperti: Korea Selatan, Jepang, Malaysia dan lain-lain,  mengawali hal tersebut dari pendidikan. Contohnya, pada tahun 1950-an hanya 12 persen orang Korea yang bisa membaca dan menulis, tetapi mereka berbenah dengan membuat sekolah-sekolah di seluruh penjuru negeri, kemudian dari sana mengirim pelajarnya ke luar negeri Ginseng untuk belajar berbagai bekal untuk menghadapi persaingan global. Hari ini mereka  telah memiliki industri yang maju, begitu pula pentingnya memperhatikan pendidikan teknologi terapan, yang berkontribusi pada perkembangan industri.

Mahasiswa Indonesia yang tengah mengenyam pendidikan s2 di Al-Azhar tersebut juga menekankan pentingnya melatih guru dan mempersiapkan infrastruktur elektronik untuk transformasi digital dan penggunaan kecerdasan buatan.

Dialog ini juga menghadirkan para ahli, spesialis, tokoh diplomatik yang terkait, tokoh parlemen tingkat tinggi, siswa dan kepala sekolah dari 9 Arab, Afrika dan Negara-negara Asia: Mesir – Indonesia – Nigeria – Pantai Gading – Guinea Conakry – Chad – Eritrea – Niger – Sudan Selatan

Turut hadir di dalamnya, Shadia El-Gamal, anggota Dewan Perwakilan Mesir dan anggota Parlemen Arab, dan Mayor Jenderal Ihab El-Hermel, Ketua Komite Pertahanan dan Keamanan Nasional Mesir, berpartisipasi dalam departemen dialog. Soder Lan, Atase Pendidikan dan Budaya KBRI Kairo, dan sekelompok profesor dan spesialis dari Mesir juga berpartisipasi, serta para pemimpin ketua Persatuan Pelajar Afrika.

*) Penulis adalah Ahsanul Ulil Albab, Magester politik Islam di Al-Azhar.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kabarbaru.co