Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Manajemen Sumber Daya Manusia: Tinjauan Etika Profetik

Etika profetik
Penulis: Lina Af'ida Fataya Helwa, Mahasiswa Pascasarjana Ekonomi Islam Universitas Gajah Mada..

Editor:

Kabar Baru, Opini- Pada umumnya, setiap perusahaan memiliki tujuan untuk memaksimalkan profit. Salah satunya adalah dengan memaksimalkan kinerja sumber daya manusia. Namun, menjadi sebuah pertanyaan bahwa konteks memaksimalkan kinerja sumber daya manusia yang seperti apa agar perusahan itu dapat memaksimalkan profit ?? Dikutip dari Modul Perkuliahan Jurusan Manajemen Universitas Mercu Buana, yang ditulis oleh Tine Yuliantini, MM bahwa terdapat 4 aturan kinerja dalam bisnis, yakni:

  1. Produktifitas yang efektif dan efesien, yakni meminimalkan biaya dengan tepat guna.
  2. Absensi, yakni rasio antara jumlah jam kerja dengan jam kerja seharusnya.
  3. Kepuasan kerja.
  4. Tingkat perputaran tenaga kerja (labor turn over), yakni perbandingan jumlah karyawan yang masuk dan yang keluar dibagi jumlah tenaga kerja.

Dari keempat aturan kinerja tersebut, apakah akan berlaku efektif bagi perolehan laba perusahaan ?? jawabannya belum tentu. Seperti yang dilansir dalam (cakaplah.com) di bulan November 2021, Dinas Tenaga Kerja Kota Pekan Baru menerima aduan 5-10 kasus konflik antara karyawan dan perusahaan, berkaitan dengan PHK hingga persoalan pembayaran pesangon, tepatnya di masa pandemi Covid-19. Tidak jauh dari kasus tersebut, tepatnya di penghujung tahun 2021, isu terkait bangkrutnya garuda juga memicu permasalahan yang berkaitan dengan kasus penggelapan dana yang dilakukan oleh karyawan yang dilansir (bisnis.tempo.co).

Jasa Pembuatan Buku

Kasus-kasus di atas merepresentasikan bahwa bisnis tidak hanya berbicara tentang sesuatu yang sifatnya konkrit saja seperti hubungan kinerja dan profit, namun juga pada nilai dan etika. Dalam Islam dikenal bahwa bisnis tidak hanya berorientasi pada profit semata, Islam mengajarkan ada 3 komponen dasar bisnis yang baik yakni: 1) Sehat (memberikan keuntungan), 2) Tumbuh (mampu mengembangkan menjadi lebih besar dan berdaya), 3) Berkelanjutan (memperhatikan aspek lingkungan). Ketiga komponen dasar ini diukur melalui 4P (profit, people, planet, dan profet).

Oleh karena itu, penting untuk kembali menafsirkan bagaimana peran dari Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Menurut Handoko (2014) manajemen sumber daya manusia merupakan penarikan, seleksi, pengembangan, dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan-tujuan baik individu ataupun organisasi. Istilah manajemen sumber daya manusia dalam Islam dikenal dengan nama Pengelolaan Sumber Daya Insani (PSDI), diartikan sebagai pengelolaan sumber daya manusia yang berbasis Islam ataupun yang dikelola berdasarkan perspektif Islam.

PSDI dimulai dari penyediaan sumber daya manusia (tenaga kerja) atau staffing yang dilakukan dalam tiga tahap, yakni:

  1. Rekrutmen; Menurut pendapat Jusmaliani (2011) rekrutmen adalah proses menemukan dan menarik pelamar-pelamar yang mampu untuk di pekerjakan. Terdapat dua jenis rekrutmen yang dilakukan oleh perusahaan, yakni rekrutmen internal (internal recruitment) dan rekrutmen eksternal (external recruitment). Pengalaman dan kompetensi calon SDM adalah hal penting yang harus diperhatikan pada tahap ini, namun ada hal yang tidak bisa dilupakan yakni konsep keadilan. Dimana konsep adil adalah memberikan kesempatan yang sama bagi setiap calon SDM, siapapun itu.
  2. Seleksi Calon SDM; Seleksi merupakan sebuah rangkaian kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah seorang calon SDM (pelamar) diterima atau tidak, sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan. Seleksi yang kompeten tidak harus dilakukan dengan jalan nepotisme (jalur dalam), lebih dianjurkan untuk mengikuti alur seleksi berdasarkan pengalaman dan kompetensi. Proses seleksi harus dilakukan dengan cara yang adil dan obyektif, tujuannya agar mendapatkan SDM yang benar-benar berkualitas, potensial, jujur, disiplin, dan dapat bekerja sama dengan baik.
  3. Penempatan Calon SDM; Penempatan adalah proses pemilihan SDM yang disesuaikan dengan kualifikasi yang disyaratkan dan penempatannya pada tugas yang telah ditetapkan. Dalam penempatan SDM harus disesuaikan dengan kompetensi yang dimiliki dan tidak menugaskan pada pekerjaan yang bukan bidangnya.

Dalam melaksanakan ketiga kegiatan tersebut, acuan yang digunakan melalui pendekatan etika profetik dalam Islam adalah tidak keluar dari empat pijakan dasar yaitu kejujuran (shidiq), dapat dipercaya (amanah), cerdas (fathanah), dan mampu komunikasi dengan baik (tabligh). Keempat pijakan tersebut merupakan sifat yang didasarkan pada karakter Rasullulah saw. Menurut Zohar didasarkan pada pendapat Jusmaliani menjelaskan bahwa dimilikinya keempat sifat tersebut oleh calon SDM, banyak sedikitnya menjamin bahwa mereka memiliki apa yang sekarang dikenal dengan kecerdasan intelegen (IQ), kecerdasan emosi (EQ), kecerdasan spiritual (SQ) yang mana semakin lama semakin dibutuhkan dalam bekerja.

Etika profetik pada dasarnya merupakan karakter ataupun sifat yang melekat pada diri nabi dan rasul, yang sebenarnya mereka juga manusia yang sama seperti dengan umat-Nya, namun mereka diberi keistimewaan yang berupa wahyu dan sifat yang luhur dan agung sesuai dengan kedudukannya. Bagi karyawan ataupun pekerja sebenarnya dapat menerapkan etika profetik ini seperti para nabi dan rasul yakni:

  • Shidiq (benar, jujur)

Sifat ini merupakan sebuah kelaziman bagi seorang nabi, shidiq diartikan dengan integritas yakni sebuah konsep yang menunjukan konsistensi antara tindakan dengan nilai dan prinsip. Integritas dapat juga diartikan sebagai sebuah kebenaran dan kejujuran dari perilaku dan perkataan seseorang. Integritas bagi seorang karyawan dapat diwujudkan pada hal-hal, diantaranya bertindak dan konsisten dengan apa yang diucapkan dan dilakukan baik itu di depan maupun di belakang, menghindari suatu pekerjaan yang berkaitan dengan kerjasama yang mengarah pada tindakan yang buruk.

  • Amanah (dapat dipercaya)

Nabi dan rasul adalah manusia yang dapat dipercaya dalam mengemban wahyu, menyampaikan perintah dan larangan Allah kepada hamba-Nya tanpa ditambah dan dikurangi. Seseorang karyawan harus memiliki sifat amanah terhadap tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Jika seseorang karyawan tidak memiliki sifat ini, maka yang terjadi adalah penyalahgunaan wewenang untuk hal-hal yang tidak baik alias buruk. Untuk membuktikan sikap amanah (trust) seseorang karyawan perlu dibuktikan melalui kinerja yang nyata sesuai visi misi perusahaan dan menghindari perilaku kkn (korupsi, kolusi, dan nepotisme).

  • Tabligh (menyampaikan/keterbukaan)

Tabligh berarti bahwa para nabi dan rasul menyampaikan hukum-hukum dan wahyu Allah yang diturunkan kepada mereka. Seorang karyawan dapat bekerja dengan tenang tanpa terganggu praduga-praduga negatif baik dari atasan maupun sesama karyawan lainnya. Secara istilah tabligh itu dapat diartikan keterbukaan. Karyawan yang terbuka yakni yang mau menerima masukan konstruktif, kritik, ataupun protes yang memang ada dasarnya, baik itu dari siapapun, tanpa melihat level yang memberikan masukan ataupun kritik, sepanjang disampaikan dalam batas-batas etik. Hal ini berguna tidak hanya untuk kebaikan dirinya, namun juga untuk kemajuan perusahaan. Selain keterbukaan, tabligh juga dapat diartikan sebagai seseorang yang mudah dalam berkomunikasi. Hal ini penting karena komunikasi akan memudahkan seseorang dalam kecakapan menyampaikan pendapat, presentasi, negoisasi, kerjasama tim, sehingga suatu permasalahan akan lebih mudah dipecahkan jika memiliki kapasitas tersebut.

Salah satu contoh dalam perusahaan adalah ketika melakukan proses rekrutmen, yakni dilakukan dengan proses seleksi yang tepat dan mencegah terjadinya praktek nepotisme.

  • Fathanah (cerdas)

Setiap nabi dan rasul yang diutus Allah pasti memiliki kecerdasan yang tinggi, pikiran yang sempurna dan lurus, cerdik dan cendikia. Sifat ini dimiliki oleh para utusan Allah, karena agar dapat mematahkan argumentasi kaumnya, sehingga dapat memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi. Karyawan di perusahaan harus memiliki kecerdasan intelektual (IQ) yang berupa ilmu pengetahuan, wawasan luas, dan keterampilan. Setelah kecerdasan intelektual dapat dikuasai dengan baik, maka seorang karyawan harus mempersiapkan kecerdasan dalam emosional (EQ). Kecerdasan emosional penting untuk membangun lingkungan yang harmonis dalam perusahaan, termasuk juga dalam meningkatkan kualitas sikap dalam semua aspek kinerja. Yang terakhir yang sangat penting yakni kecerdasan spiritual (SQ) untuk membangun kekuatan dari masing-masing karyawan agar selalu ingat bahwasanya dari setiap permasalahan yang dihadapi akan selalu ada kemudahan dari Yang Maha Kuasa. Sehingga penting bagi karyawan untuk dapat menyeimbangkan ketiga kecerdasan tersebut, dalam menghadapi persoalan perusahaan baik itu yang bersifat internal maupun eksternal.

Jadi, MSDM dalam tinjauan etika profetik adalah dimana ketika perusahaan merekrut karyawan harus benar-benar dilakukan dengan cara yang jujur dan mencari pekerja yang memiliki karakter seperti karakter nabi dan rasul. Setelah mendapatkan karyawan yang sesuai dengan karakter dan keahlian yang diinginkan perusahaan, maka untuk menjaga etika dari masing-masing pekerja tersebut, yang dapat diupayakan oleh perusahaan adalah dengan cara lembut yakni dengan memberikan kajian rohani secara rutin baik itu bersifat mingguan ataupun bulanan dan jika dengan cara keras melalui hukuman denda atau berurusan dengan pihak yang berwajib. Secara hakikat bahwa etika profetik adalah melakukan sebuah pekerjaan dengan baik dan benar sesuai tuntunan agama dan selalu mengingat bahwa segala perbuatan yang dilakukan diawasi oleh Allah SWT.

 

*) Penulis adalah Lina Af’ida Fataya Helwa, Mahasiswa Pascasarjana Ekonomi Islam Universitas Gajah Mada.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kabarbaru.co

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store