Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Tradisi Ramadhan “Ngabuburit” Dikagumi Wakil Atase Pers Kedutaan AS

Kabarbaru.co
Madrasah Digital Ramadhan (Foto: Istimewa).

Jurnalis:

KABARBARU, JAKARTA Wakil Atase Pers Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta Nick Geisinger, menyampaikan rasa kagumnya dengan tradisi bulan puasa di Indonesia.

Salah satunya adalah tradisi ‘Ngabuburit’ yang menjadi kegiatan umat Islam dalam memanfaatkan waktu menjelang berbuka puasa.

Jasa Pembuatan Buku

“Ini Ramadhan pertama saya di Indonesia, tapi saya sudah belajar sangat banyak tentang tradisi Ramadhan di Indonesia yang unik. Contohnya seperti sekarang, saya jadi mengerti apa itu ngabuburit,” kata Nick.

Ia mengungkapkan bahwa Amerika Serikat dan Indonesia merupakan dua negara demokrasi terbesar di dunia. Kedua negara ini mempunyai tradisi masing-masing yang unik sejalan dengan adanya kebebasan dalam melaksanakan dan menjalankan keyakinan.

“Muslim di Amerika Serikat dan Indonesia bisa secara bebas menjalankan ibadah Ramadhan. Di negara-negara tertentu, tidak punya kebebasan untuk melakukan itu. Jadi mari kita selalu mendoakan selalu saudara-saudara yang tidak punya kebebasan itu,” ungkapnya.

Ia juga sangat senang dengan keberadaan Madrasah Digital. Karena, semenjak pelatihan pertama yang digelar di Yogyakarta pada Oktober 2018, Madrasah Digital yang digawangi Muhammad Fakhruddin terus mengalami perkembangan yang baik.

“Madrasah Digital terus berkembang, saya sangat kagum melihat semangat rekan-rekan. Senang sekali hari ini ada lebih dari 60 alumni Madrasah Digital yang berkumpul di sini,” jelasnya.

Sekum PP Muhammadiyah Prof Dr KH Abdul Mu’ti MEd menuturkan bahwa sebuah kebahagian bisa bersilaturahmi dengan peserta dan beberapa alumni IVLP lintas generasi. Pria kelahiran Kudus, Jawa Tengah itu menguraikan mengenai tradisi berkaitan dengan tingkat kesopanan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi internet.

Dalam survei yang dirilis Microsoft tahun lalu, disebutkan bahwa warganet Indonesia berada di peringkat bawah, yaitu di urutan 29 dari 32 negara. Laporan ini menyimpukan bahwa warganet Indonesia cenderung tidak baik atau berperilaku buruk ketika online.

“Civility itu bicara kesantunan, keadaban suatu bangsa. Kalau dulu ada ungkapan bahasa menunjukkan sebuah bangsa, sekarang ada ungkapan baru, kepribadian kita bisa dilihat dari kita dalam menggunakan teknologi,” pungkas Mu’ti.

Pada Madrasah Digital Ramadhan yang terselenggara secara virtual ini diikuti sedikitnya 60 peserta yang berasal dari berbagai daerah. Kegiatan mengangkat tema ‘Peace Camp for Islamic Peace Society 2022: Generating Positive Islamic Content in Internet Through Millenial Generation.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store