Harlah PBNU, Alissa Wahid Fokus Soal Perubahan Iklim

Jurnalis: Rahmad
KABARBARU, JAKARTA- Pada Peringatan hari lahir Nahdlatul Ulama (Harlah PBNU) ke-99 bakal diisi dengan rangkaian acara termasuk halaqah, perubahan iklim dan dekarbonisasi hingga halaqah tentang reforma agraria. Pesertanya adalah perwakilan dari PWNU dan PCNU se-Pulau Sumatera, perwakilan UMKM, dan perwakilan petani sawit.
Ketua PBNU Alissa Wahid mengungkapkan, kekawatiran saat ini terletak bagaimana mengendalikan perubahan alam yang begitu cepat dan membahayakan. Sehingga dengan halaqah perubahan ikilim akan menjadi forum kajian dalam upaya mitigasi untuk meminimalisir dampak besar dari perubahan iklim.
“Jika tidak ada upaya mitigasi yang memadai, dampak perubahan iklim akan semakin parah dan akan semakin sulit diatasi. Maka, sangat penting di Harlah PBNU kali ini menggelar halaqah sebagai mini riset dalam menghadapi perubahan iklim sekaligus percontohan bagaimana optimalisasi pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dan perbaikan pengelolaan lahan sawit dalam rangka untuk pengendalian perubahan iklim,” kata Alissa Wahid dalam keterangannya kemarin, (02/03).
Putri KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu mengatakan bahwa Kota Pagar Alam di Sumatera Selatan bisa jadi sebagai contoh pelopor pemanfaatan EBT dalam kehidupan masyarakat. Prinsip yang sama juga bisa diterapkan dalam hal perkebunan sawit. Menurut Alissa, di satu sisi perkebunan sawit memang mengalami dampak akibat perubahan iklim. Tetapi, di sisi lain perbaikan pengelolaan perkebunan sawit juga berperan positif dalam upaya penurunan emisi nasional.
“Maka dari itu, PBNU ingin melakukan langkah konkret dengan menjadikan momentum harlah sebagai pijakan awal untuk melakukan pendampingan-pendampingan dan edukasi kepada rakyat serta mendekatkan dari sisi akses kepada pengambil kebijakan,” terangnya.
Selain halaqah tentang perubahan iklim, dalam rangkaian Harlah NU ke-99 di Palembang juga akan digelar halaqah tentang mekanisme pengusulan peremajaan kelapa sawit rakyat. Kemudian digelar juga halaqah tentang reforma agrarian dan perhutanan sosial, serta halaqah tentang pengembangan ekosistem perkebunan sawit rakyat berkelanjutan.
Dari rangkaian harlah tersebut, yang bakal hadir sebagai pembicara diantaranya Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Linkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati, Dirut PLN Darmawan Prasodjo, dan Dirut PTPN III M Abdul Gani.