Wabah PMK di Jombang Makin Parah, Gus Haidar: Pemerintah Harus Bertindak

Jurnalis: Nurhaliza Ramadhani
Kabarbaru, Jombang – Muhammad Ishomuddin Haidar, Komisi B DPRD Jombang Fraksi PPP meminta pemerintah sat-set dan serius menangani Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang saat ini menyerang ternak sapi di Kabupaten Jombang.
Menurutnya, wabah PMK ini merupakan bencana yang sangat serius bagi masyarakat. Pasalnya hingga pertengahan Januari 2025 gelombang PMK tersebut terus meluas di Kabupaten Jombang.
Pria yang akrab disapa Gus Haidar ini, menjelaskan bahwa wabah PMK ini harus segera diatasi di Jombang. Sebab kata dia, jika terus dibiarkan, yang paling dirugikan adalah masyarakat yang selama ini bergantung nasib hidupnya di sana.
“Wabah PMK ini adalah pandemi yang sangat kejam, dia menyerang sapi-sapi ternak milik masyarakat. Oleh karena itu saya berharap Pemda segera bertindak dan serius menangani kasus ini,” ujarnya kepada awak media di Jombang, Selasa (14/01/2025).
Sementara itu, Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Perikanan (DPP) Kabupaten Jombang mencatat sebanyak 536 kasus PMK pada sapi. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan akhir Desember 2024 yang tercatat hanya 323 kasus.
Lebih lanjut, Gus Haidar mengajak semua pihak, seluruh elemen masyarakat dan stakeholder terkait, untuk bergotong royong dalam menangani wabah PMK di Kabupaten Jombang. Dalam kasus wabah ini tidak boleh ada yang saling menyalahkan, karena ini merupakan tanggung jawab bersama.
Oleh karena itu, Gus Haidar menyarankan agar pemerintah melakukan pencegahan dari berbagai sektor. Salah satunya dengan melakukan Vaksinasi, Disinfeksi serta melakukan pengawasan terhadap hewan-hewan ternak yang sudah tertular untuk melakukan pencegahan.
“Pemerintah harus menggencarkan vaksinasi untuk mencegah penyebaran penyakit. Selain itu diperlukan adanya sosialisasi secara masif kepada masyarakat Jombang seputar wabah PMK ini. Tujuannya untuk memberikan edukasi kepada mereka, apa yang harus dilakukan agar hewan peliharaannya terhindar dari wabah PMK,” imbuhnya.
Sementara itu, dalam kesempatan berbeda Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Jombang, M. Saleh menjelaskan bahwa saat ini sebanyak 23 sapi dilaporkan mati, 65 harus dipotong, sementara 254 sapi lainnya masih dalam kondisi sakit.
Sementara itu, sebanyak 193 sapi lainnya berhasil sembuh dan dinyatakan bebas dari PMK.
Untuk mengatasi penyebaran wabah ini, pihak Dinas Peternakan dan Perikanan terus melakukan langkah-langkah preventif.
“Salah satunya dengan melakukan penyemprotan disinfektan di berbagai titik pasar hewan,” pungkasnya.