Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Suara Ruh Ι Puisi-puisi Abd. Hannan

kabarbaru.co
Penulis: Abd. Hannan.

Editor:

Gerimis Peradaban

Saat hujan semakin deras

Jasa Penerbitan Buku

kususuri jalan selangkah demi selangkah

Kuraba bajuku yang sudah kuyup,

Serasa dingin udara menusuk

Sebentar kutoleh kebelakang,

Begitu dalam arti perjalanan

Percikan air adalah terpaan

Halilintar pemanis makna

Saat reda adalah harapan jiwa yang menjadikan terang nur kehidupan …

Kala ku bayangkan terang rembulan

merenung menjadi makna harapan

Waktu kecil ku adalah kedamaian

saat remaja ku merasakan masa pematangan jiwa

dan kini kutatap cermin kedewasaan

kemudian kukerutkan keningku

seraya aku berkata pada bayanganku . . .

“Belajarlah dari perjalanan hidupmu dan raihlah cita-citamu diatas bintang persia dan jadilah dirimu dalam sebuah jati diri sendiri”

Sumenep, 19 Januari 2022

 

Ke-Esaan MU Tuhan

Keesaan-Mu membentang indah Maha Sempurna

Keagungan abadi yang kekal adalah dzat tertinggi-Mu

Hakiki setiap firman-Mu

Ya Allah

Subhanallah

Kekuasaan-Mu tak tertandingi

Kesempurnaan-Mu tak setara oleh apa pun

Hamba yakin dalam agama ku

Dalam ibadah kuSertakan khusyuk

Untuk mengingat keesaan_Mu

Sumenep, 20 Januari 2022

 

Dzikir yang Kaffah

Sesungguhnya Engkau lah Maha dari segala Maha

Raja dari segala raja

Kekuatan cinta kekal tak tertandingi

Kekuatan sempurna daya yang begitu takjub

Hamba agungkan ayat suci-Mu

Hamba semayamkan dalam setiap hela nafas

Hingga akhir hayat

Dan Kau datangkan malaikat sempurna menjemput ajal ku

Dalam rindu ku berserah diri

Memuja agung Maha karya sempurna tak tertandingi

Allah Azza Wajala

Allahu akbar

Sumenep, 21 Januari 2022

 

Suara Ruh

Jeritan si Ruh dalam tanah

Menahan sakit yang sangat parah

Yang tiada terkira

Yang belum terlihat oleh mata

Yang belum terdengar oleh telinga

Suara Ruh terdengar memilukan

Oleh sekelompok semut dalam tanah

Bangkai tercambuk menakutkan

Atas dosa yang dilakukan

Yang belum sempat disucikan

Penghuni tanah yang basah lembab

Menyesal…..

Namun sesal pun tiada guna

Afsun kuburan menjelma neraka

 

Sumenep, 20 Januari 2022

 

Pemanggul Kuburan

Bunga kerimbunan berguguran

Berduka atas penghuni yang kesepian

Yang selalu dalam kegelapan

Tiada sinar yang menerangkan

Serat serat pohon merasakan

Betapa dahsyat siksaan Tuhan

Untuk orang-orang yang melanggar

 

Cahaya Keberkahan

Engkaulah cahaya penerang

Ditengah kegelapan zaman

Yang selalu tegar dalam segala cobaan

Pembawa kebenaran dalam seribu kebaikan

Ya Rasulullah

Engkau bagai lentera

Yang selalu hadir di kegelapan malam

Ucapanmu laksana nada indah

Yang memberikan kedamaian hati

Ya Rasulullah

Engkaulah pemimpin kami

Yang selalu memberikan jalan kebenaran

Sabdamu adalah doa

Yang selalu di dengar sang Maha Kuasa

Ya Rasulullah

Engakau Laksana embun penyejuk

Di tengah Kekeringan

Syafaatmu adalah harapan kami

Penentu kehidupan hakiki

Menuju Ilahi robbi

Sumenep, 18 Januari 2022

 

Afsun Januari

Amaraloka nampak disangkar januari

Jika  dilihat dari jarak aksa

Nampak terlihat anindya disana

Memang tak begitu jelas tapi nyaris,,,

 

Ditengah barunya Jingkrakan Bagaskara

Terselip harapan-harapan Eonoia yang dewana

Genta merongrong peradaban

Untuk kiat dan selalu memanggul kampa keinginan

 

Menolak ketaksaan

Dari berbagai permasalahan

Sejatinya, januari ini memberi jeremba

Namun manusia ditutup

Oleh seranah dan serapah

Kolam hitam para pemangku kebijakan

Sumenep, 24 Januari 2022

 

 

Akhir Januari

Hapan yang sering tak berbanding lurus dengan kenyataan

Harusnya kemarau saja yang datang

Walau aku membenci terik menyengat

Tapi untuk hari ini bisakah kau singkirkan saja awan hitam dari hadapanku

Biarkan langit menjadi terang benderang

Agar hujan tak menyapaku hari ini

 

Itulah yang dinamakan harapan yang sering tak berbanding lurus dengan kenyataan

Di penghujung Januari Tuhan menetapkan kehadiran hujan

Langit gelap

Jutaan kali tetesan air turun menyapa tanah

 

Aku hanya bisa terkungkung di balik jendela

Enggan berbasah ria

Dengan semesta

 

Hujan di akhir Januari, tak hanya meneteskan titik air dari langit

Tapi memanggil air mataku turun ikut serta

Mengundang setiap tantangan antara  langit dan bumi

Mungkin Tuhan sedang memperkenalkanku arti perjuangan

 

Sumenep,  23 Januari 2022

 

Payung Teduh Januari

“Tidak semua perjuangan diketahui pihak yang diperjuangkan”

Aku Mulai paham tentang  pejuang hebat

Mampu berdiri di bawah deras hujan

Dua bahkan sepuluh jam

 

Aku tidak ragu dengan fungsi hati nurani

Mempersilahkan pejuang berlari

Ke berbagai sudat ruang

Tanpa menunggu runtuh dari pejuang

 

Teduhnya Januari ini

Bisa kita diskusikan solusinya nanti

Bukan soal mati hati nurani

Tapi biar kita punya jendela untuk berimajinasi

 

Perjuangan hari ini tak kan nampak besar

Mengintip pun tidak ada celah untuk berakar

Tidak terlihat tegaknya

Tidak terasa hasilnya

Tidak terdengar gandrum responnya

 

Ditengah januari ini

Duduk dan istirahatlah

Bernafaslah lebih teratur

Tanpa keputus asaan

Aku takkan hentikan perjuangan ini

Walau Tiada hujan deras hari ini

Namun perjuangan tetap bersinergi

Sumenep, 23 Januari 2022

 

 

Profil penulis

“Abd. Hannan, Mahasiswa Aktif  IAIN Madura Prodi Tadris Bahasa Indonesia, terlahir didesa Larangan Badung kec. Palengaan Kab. Pamekasan. Iya seorang penulis buku antologi Puisi yang berjudul “Hujan puisi dibulan November.”

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store