Pentingnya Peran Atase Pendidikan, Raga Awandayu Prakasa Serahkan Policy Brief Pendidikan ke Istana Kepresidenan Jakarta
Jurnalis: Wafil M
Kabar Baru, Jakarta– Ketua Pengurus Luar Negeri TIDAR Turki, Raga Awandayu Prakasa, mendapatkan kesempatan untuk beraudiensi, bersilaturahmi, dan berdiskusi di Istana Kepresidenan Jakarta bersama Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi, Pendidikan, dan Daerah Terluar, Billy Mambrasar, Jakarta, 27 September 2024. Audiensi ini menjadi wadah penting untuk menyampaikan berbagai aspirasi yang telah disusun dalam policy brief, yang nantinya akan disampaikan kepada Presiden RI dan kementerian terkait.
Billy Mambrasar, dalam pembukaannya pada Jumat (27/09), menyampaikan “Forum audiensi ini adalah langkah konkret untuk mengatasi tantangan dan kesenjangan akses pendidikan di Indonesia. Tidak ada yang boleh tertinggal. No one left behind, sesuai semangat SDGs,” ujar Billy, yang juga Duta SDGs Indonesia. Ia juga menekankan pentingnya peran anak muda sebagai subjek dalam kebijakan publik.
Raga Awandayu Prakasa menyampaikan bahwa, berdasarkan laporan UNESCO (2020), keberadaan Atase Pendidikan di kedutaan terbukti meningkatkan prestasi akademis diaspora hingga 40%. Ia juga mengutip riset Bank Dunia (2022) yang menyebutkan bahwa jembatan antara kebijakan pendidikan nasional dan implementasinya di luar negeri sangat krusial untuk menjaga standar pendidikan Indonesia bagi diaspora. Selain itu, UNESCO Institute for Statistics (UIS) mencatat bahwa pada tahun 2021 terdapat 53.000 mahasiswa Indonesia di luar negeri, namun hingga saat ini tercatat baru ada 10 KBRI yang memiliki Atase Pendidikan. Fakta ini menunjukkan perlunya perluasan dukungan bagi diaspora yang sedang menempuh pendidikan di luar negri.
Raga Awandayu Prakasa juga menjelaskan pembahasan pendidikan ini bukan hanya tentang memberikan dukungan yang memadai bagi pelajar Indonesia, tetapi juga berkaitan dengan masa depan Indonesia dalam memanfaatkan bonus demografi, yang merupakan aset penting dalam menyongsong visi Indonesia Emas 2045. Atase Pendidikan di KBRI akan menjadi langkah strategis dalam mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan kompetitif di tingkat global.
“Dukungan bagi diaspora sangat penting tidak hanya untuk keberhasilan individu mereka, tetapi juga krusial bagi masa depan bangsa. Dengan pendidikan yang berkualitas dan terarah, diaspora dapat kembali ke Indonesia dan berkontribusi langsung dalam pembangunan,” ujar Raga. Ia menambahkan, “Pembentukan Atase Pendidikan di KBRI, terutama di negara-negara dengan jumlah pelajar Indonesia yang signifikan seperti Turki, akan membantu menjawab tantangan pendidikan yang dihadapi diaspora. Ini juga langkah penting untuk memastikan mereka tetap terhubung dengan tanah air meskipun berada jauh di luar negeri.”
Audiensi ini juga dihadiri oleh berbagai komunitas lainnya, termasuk PLN TIDAR Turki yang diwakili oleh Raga Awandayu Prakasa dan wakilnya, Idris Sardi D. M., serta Yogi Syahputra sebagai Co-Founder Youth on Policy. Selain itu, rekan-rekan dari geoimpact.id, Wadah Baik, Tadaluko Youth Movement, dan Gensmart ID turut serta dalam pertemuan ini, menunjukkan komitmen kolektif dalam menyampaikan aspirasi dan tantangan yang dihadapi oleh generasi muda.
Dalam penutupnya Raga Awandayu Prakasa menyampaikan bahwa aspirasi ini adalah milik kita semua, yang tumbuh dari keresahan dan harapan bersama sebagai pelajar dan pemuda Indonesia. Kami berharap upaya ini akan membawa kebermanfaatan bagi kita semua tutupnya dengan penuh harapan. Audiensi di Istana Kepresidenan ini menjadi titik penting bagi diaspora untuk terus mendapatkan perhatian dan dukungan dari pemerintah, terutama dalam bidang pendidikan, yang juga akan menentukan masa depan bangsa di tengah dinamika global.