Mapancas dan Gempi Deklarasikan Dukungan untuk ZeinJo, Fokus Bangun SDM dan Pekerjaan di Purwakarta
Jurnalis: Deni Aping
Kabar Baru, Purwakarta – Setelah gelaran debat calon Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta 2024 pada Rabu, 6 November 2024, dua organisasi pemuda, yakni Mahasiswa Pancasila (Mapancas) dan Gerakan Pemuda Purwakarta Istimewa (Gempi), secara resmi mendeklarasikan dukungan untuk pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 1, Saepul Bahri Binzein dan Abang Ijo Hapidin (ZeinJo), di Sadulur Coffee, Kamis 7 November 2024.
Dukungan tersebut diberikan karena pasangan ZeinJo dinilai memiliki komitmen yang kuat dalam pembangunan Kabupaten Purwakarta ke depan. Para pemuda dari Mapancas dan Gempi meyakini bahwa ZeinJo memiliki visi yang jelas untuk kemajuan daerah, dengan tagline yang menggema: Jalan Mulus, Imah Aralus, Rakyat Kaurus.
Menanggapi hal ini, Saepul Bahri Binzein atau yang akrab disapa Om Zein, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kepercayaan yang diberikan oleh para pemuda Purwakarta. Om Zein menyampaikan, bahwa dukungan tersebut semakin memotivasi dirinya dan Abang Ijo untuk terus berjuang membawa Purwakarta menuju masa depan yang lebih baik.
“Kami bertekad untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, mulai dari sektor ekonomi, kesehatan, pendidikan, hingga pembangunan infrastruktur. Dukungan dari teman-teman pemuda ini sangat berarti dan kami akan terus berupaya untuk menjadikan Purwakarta lebih sejahtera,” ujar Om Zein.
Pada kesempatan tersebut, Om Zein dan perwakilan kedua organisasi juga berdiskusi mengenai persoalan lapangan pekerjaan di Purwakarta. Meskipun wilayah Purwakarta dikenal memiliki kawasan industri yang berkembang pesat, angka pengangguran masih cukup tinggi, dengan banyaknya pekerja dari luar daerah yang mengisi posisi di perusahaan-perusahaan.
Om Zein menjelaskan bahwa permasalahan ini terjadi karena ketimpangan antara keterampilan sumber daya manusia (SDM) di Purwakarta dan kualifikasi yang dibutuhkan oleh industri. “Mengapa banyak perusahaan yang membuka pabrik di Purwakarta, tapi yang bekerja justru dari luar daerah? Ini karena SDM kita belum sesuai dengan standar yang dibutuhkan oleh perusahaan,” katanya.
Lebih lanjut, Om Zein menekankan bahwa tingginya angka pengangguran bukan disebabkan oleh kurangnya lapangan pekerjaan, melainkan karena tidak adanya keselarasan antara keterampilan yang dimiliki masyarakat Purwakarta dan yang dibutuhkan oleh dunia industri.
Untuk mengatasi masalah ini, Om Zein berkomitmen untuk mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK) di desa-desa. “BLK ini akan fokus pada kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri, dengan melibatkan berbagai lembaga pelatihan yang ada di daerah. Kami akan memastikan bahwa SDM Purwakarta bisa bersaing dengan pekerja dari luar daerah,” tegasnya.
Dengan langkah-langkah tersebut, pasangan ZeinJo optimistis dapat mengurangi angka pengangguran di Purwakarta dalam lima tahun ke depan, serta menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih merata bagi masyarakat setempat.