Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Industri Fashion Menuju Titik Balik: Universitas Ciputra Gelar Talkshow Internasional Bertema Keberlanjutan

Momen penghargaan untuk para narasumber dan moderator dalam talkshow internasional Fashionology 2025.Oleh: Muhammad Atho’illah, Ciawita Lautama, Olivia Gondoputro, Eloy Yuan, Yoanita Tahalele, Christina Tanujaya, Weda Githapradana, dan Enrico Ho. (dari kiri ke kanan).

Jurnalis:

Surabaya, Juni 2025 – Dunia fashion tengah memasuki era transformatif. Jika dulu keberlanjutan hanya menjadi pilihan idealis, kini ia menjelma menjadi keniscayaan dalam desain, produksi, hingga konsumsi. Menyikapi dinamika tersebut, Universitas Ciputra menyelenggarakan talkshow internasional bertajuk “Global Shifts in Fashion Design & Business”, sebagai bagian dari rangkaian acara Fashionology 2025. Acara ini tak hanya meriah, tetapi juga sarat dengan pemikiran lintas negara, lintas generasi, dan lintas disiplin antara akademisi, desainer muda, serta pelaku industri fashion.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama yaitu Dr. Olivia Gondoputro, S.Sn., MM, dari Universitas Ciputra dan Eloy Yuan dari Donghua University, Shanghai. Diskusi yang dinamis ini dipandu oleh Christina Tanujaya, B.Des., MBA, dosen Universitas Ciputra, dan dibuka secara resmi oleh Yoanita Kartika Sari Tahalele, Ketua Program Studi Fashion Product Design sekaligus Ketua Panitia Fashionology 2025.

Jasa Pembuatan Buku

Dalam sambutannya, Yoanita menegaskan pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan ke dalam kurikulum pendidikan dan praktik industri sejak dini. “Fashion masa kini tak cukup hanya memikat secara visual, tetapi juga harus memikul tanggung jawab sosial dan lingkungan,” ujarnya.

Pada sesi utama, Dr. Olivia menekankan bahwa keberlanjutan bukan sekadar tren atau slogan, melainkan sebuah filosofi desain yang mempertimbangkan aspek sosial, lingkungan, dan ekonomi dalam setiap keputusan kreatif. Sementara itu, Yuan memberikan seruan yang menggugah kesadaran peserta: “Sustainability, why not start from ourselves?”

Isu-isu besar seperti produksi berlebih, limbah tekstil, dan eksploitasi tenaga kerja turut menjadi sorotan. Para pembicara sepakat bahwa krisis global seperti pandemi dan perubahan iklim justru membuka ruang bagi transformasi besar yang lebih manusiawi dan berkelanjutan. Dr. Olivia mengingatkan, “Di balik krisis selalu ada peluang untuk perubahan mendalam.”

Salah satu momen paling berkesan adalah saat Yuan membagikan kisah seorang mahasiswa Indonesia di Donghua University yang menciptakan material tekstil eksperimental dari potongan kertas bekas. “It’s not only creative, but also deeply conscious,” ujarnya penuh apresiasi.

Nilai budaya lokal pun mendapat tempat istimewa dalam diskusi. Dr. Olivia menyampaikan bahwa warisan seperti tenun dan batik dapat menjadi solusi kontemporer terhadap tantangan global. Inovasi, katanya, tidak harus meninggalkan akar tradisi — justru kekuatan besar muncul ketika nilai-nilai lokal dijadikan fondasi untuk hal-hal baru yang relevan.

Para pemenang sesi Q&A bersama narasumber dalam talkshow internasional Fashionology 2025. Oleh: Muhammad Atho’illah, Olivia Gondoputro, Eloy Yuan, Estefania Samantha, dan Michelin Grace. (dari kiri ke kanan)

Dalam sesi tanya jawab, peserta aktif menyampaikan pertanyaan, salah satunya tentang praktik keberlanjutan di industri fashion Tiongkok. Yuan menjelaskan bahwa kini banyak pabrik di Tiongkok mulai menerapkan sistem produksi ramah lingkungan, dari pengelolaan limbah hingga pengurangan emisi karbon. Jaringan pemasok bahan berkelanjutan juga berkembang pesat sebagai wujud komitmen terhadap masa depan yang lebih hijau.

Menjelang penutupan, para pembicara menyampaikan optimisme mereka tentang masa depan industri fashion dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan. Pendidikan desain, teknologi tekstil, dan pola konsumsi diprediksi akan semakin menyatu dengan prinsip keberlanjutan. “Desain bukan hanya tentang estetika, tapi juga tentang etika,” tegas Dr. Olivia. Yuan menambahkan, “Even small steps can lead to big impact in the future.”

Fashionology 2025 bukan sekadar forum diskusi, tetapi ruang pertemuan ide, budaya, dan visi kolektif. Talkshow ini menegaskan bahwa masa depan fashion bukan lagi sekadar tentang tren, tetapi tentang tanggung jawab bersama. Tanggung jawab untuk mencipta, untuk mengubah, dan untuk menjaga bumi ini melalui karya dan pilihan yang sadar.

Sebab perubahan bukan hanya tugas para desainer dan pelaku industri, tetapi juga para pendidik, konsumen, komunitas, dan siapa pun yang percaya bahwa masa depan adalah sesuatu yang bisa dan harus kita desain bersama — lebih baik, lebih etis, dan lebih lestari.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store