DPMD Banyuwangi Segera Cek Proyek Plengsengan Desa Dasri Kecamatan Tegalsari
Jurnalis: Joko Prasetyo
KABAR BARU, BANYUWANGI – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, akan segera turun lapangan guna mengecek kondisi proyek plengsengan milik Desa Dasri Kecamatan Tegalsari.
Pernyataan tersebut di sampaikan oleh Ahmad Faishol, Kepala Dinas DPMD Kabupaten Banyuwangi, saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan whatsapnya. Rabu, (17/7/2024).
“Akan segera kami cek lapangan,” katanya.
Faishol mengaku jika saat ini belum bisa memberikan komentar apa-apa soal proyek program Jalan Usaha Tani (JUT) Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari, yang dikabarkan ambrol sebelum cek lapangan.
“Iya kami belum bisa memberikan komentar, sebelum cek dilapangan,”ujar Kepala Dinas DPMD Kabupaten Banyuwangi, kepada Kabarbaru.co.
Diberitakan sebelumnya, Warga Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, Jawa Timur, sayangkan kondisi bangunan plengsengan di Dusun Sumberjati.
Mereka menyayangkan lantaran belum genap satu tahun bangunan yang dibangun menggunakan uang rakyat tersebut sudah ambrol.
“Bangunan itu baru saja di bangun beberapa bulan lalu namun sekarang sudah ambrol,” kata HK, salah satu warga saat ditemui oleh awak media dilokasi pada Selasa, (16/7/2024).
Kata HK, menurut kami bangunan tersebut dikerjakan secara asal – asalan karena baru seumur jagung sudah ambrol.
“Campurannya kurang bagus, dan pasirnya menyerupai tanah,” ujar HK, pria yang enggan disebutkan namanya tersebut kepada wartawan.
Menurut HK, sebelum dikerjakan tentunya sudah dihitung secara matang bagaimana agar bangunan tersebut bisa kuat dan tahan lama.
“Apapun alasanya bangunan itu baru dikerjakan, namun kok sudah ambrol. Kalau menurut saya ini ada penyebab lain bukan karena faktor alam. Bisa saja campurannya semenya dan bisa juga karena pondasinya tidak digali sehingga tidak kuat,” papar pria yang mengaku asal Desa Dasri Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi.
Sementara Mohamad Katiran, Kepala Desa (Kades) Dasri, Kecamatan Tegalsari, saat dikonfirmasi awak media mengaku, jika proyek tersebut dibangun melalui program JUT.
“Proyek yang dimaksud dibangun atas proyek desa melalui program JUT,” katanya melalui sambungan whatsapnya. Selasa, (16/7/2024).
Kades Dasri, Banyuwangi tersebut berkisah menurut TPK, setelah pembangunan plengsengan tersebut baru dikerjakan dan belum sempat diurug tiba – tiba turun hujan lebat sehingga mengakibatkan genangan air sungai dilokasi bangunan tersebut yang ahirnya membuat penahan badan tersebut tidak mampu menahan genangan air.
“Karena notabene bangunan tersebut masih basah dan pada akhirnya plengsengan ambrol,” ujarnya.
Kades Dasri itu menjelaskan jika ambrolnya plengsengan tersebut bukan disebabkan oleh faktor X namun karena faktor alam.
“Dan sebagai solusinya dalam waktu dekat sambil nunggu cuaca yang baik akan segera di perbaiki dan di sempurnakan,” terangnya.
Kepada awak media, Mohamad Katiran, Kades Dasri, tersebut mengaku jika pengerjaan proyek plengsengan itu dikerjakan oleh masyarakat sekitar secara swadaya.
“Di kerjakan secara swakelola masyarakat sekitar,” terangnya.
Namun sayangnya saat disinggung proyek plengsengan tersebut dibiayai dari anggaran Dana Desa (DD) atau Alokasi Dana Desa (ADD), Kades Dasri tersebut justru menanyakan legalitas wartawan.
“Sebelum saya memberikan klarifikasi lebih lanjut. Mohon agar dapatnya saya di berikan legalitas perusahaan pers jenengan yaa. terus KTA jenengan nggih,”pintanya.
Pantauan media dilapangan kurang lebih sepanjang 15 meter plengsengan di Dusun Sumberjati, Desa Dasri, yang baru dibangun tahun 2024 ambrol. Bahkan kondisi bangunan tersebut ditemukan banyak retak – retak.
Dengan kejadian tersebut sebagian masyarakat Banyuwangi, menyayangkan pengerjaan proyek milik Desa Dasri tersebut yang diduga dikerjakan secara asal – asalan.
“Kami sangat menyayangkan pengerjaan proyek itu. Proyek tersebut adalah proyek desa, seharusnya dikerjakan dengan sebagus mungkin. Jika seperti ini kan terkesan menghambur – hamburkan uang negara dan bisa menimbulkan kerugian negara,” ujar MM warga Desa Dasri lainya. (*)