DLH Bojonegoro Minta Blok Cepu Prioritaskan Keselamatan Masyarakat
KABARBARU, BOJONEGORO – Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mendapat laporan dari Exxon Mobil Oil Cepu Limited (EMCL) terkait flaring di lapangan Banyu Urip. Karena itu DLH berharap EMCL melakukan penanganan secepatnya supaya masyarakat sekitar menjadi lebih tenang.
Flare trelihat membesar di lapangan Banyu Urip, Minggu (23/1) malam. Pihak EMCL sendiri pun juga sudah melaporkan kejadian ini ke DLH bahwa flaring akibat listrik padam.
Menurut Insiyah Watiningsih, Pejabat Fungsional Pengawas Lingkungan DLH Bojonegoro bahwa kejadian flare membesar mendapat perhatian serius. Pihaknya langsung berkoordinasi dengan EMCL. Selasa, (24/01/2022).
“Saya sudah koordinasi dengan EMCL, dengan Pak Rexy,” terangnya.
Menurutnya, pihak EMCL selalu sosialisasi jika ada aktivitas-aktivitas yang berpotensi mengganggu warga. Tujuannya agar aktivitas proyek migas berjalan dan warga sekitar tidak terdampak.
“EMCL harus selalu mengutamakan keselamatan warga,” tegasnya.
Pihak DLH juga terus melakukan komunikasi untuk mengupdate perkembangan di lapangan.
Sementara itu, Juru Bicara dan Humas EMCL, Rexy Mawardijaya mengatakan jika flare membesar sekitar pukul 23.00 WIB. Penyebabnya adalah Central Processing Facility Banyu Urip mengalami listrik padam.
Selain berakibat pada peningkatan flaring juga ada peningkatan kebisingan dalam jangka pendek di sekitar fasilitas.
“Potensi penyebab utama telah diketahui dan perbaikan masih berlangsung,” terangnya.
Ia menegaskan jika EMCL tetap akan berkomitmen bahwa keselamatan dan keamanan masyarakat, pekerja dan lingkungan sekitar selalu menjadi prioritas utama.