Inovasi Teknologi: Peneliti Unisan Kembangkan Alat Destilasi Minyak Nilam Berbasis Kompresor di Bone Bolango

Jurnalis: Pengki Djoha
KABAR BARU, GORONTALO – Tim peneliti dari Universitas Ichsan Gorontalo (UNISAN) tengah mengembangkan inovasi teknologi berupa alat destilasi minyak atsiri berbahan nilam berbasis kompresor. Riset ini menjadi bagian dari Program Penelitian Dosen Pemula (PDP) tahun anggaran 2025 yang didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Penelitian yang diketuai oleh Sjahril Botutihe, S.T., M.M., dosen Teknik Elektro UNISAN, berfokus pada peningkatan efisiensi proses destilasi minyak nilam yang selama ini masih menghadapi berbagai kendala, seperti konsumsi energi yang tinggi, rendemen minyak yang rendah, dan kualitas hasil yang belum stabil.
“Nilam merupakan salah satu komoditas unggulan Gorontalo yang memiliki nilai ekspor tinggi. Namun, proses destilasi konvensional seringkali tidak optimal. Karena itu, kami merancang alat berbasis kompresor yang mampu mengontrol suhu dan tekanan secara lebih stabil, sehingga kualitas minyak dapat ditingkatkan,” ungkap Sjahril.
Riset ini juga melibatkan Asriani I. Laboko, S.TP., M.Si., dosen Teknologi Hasil Pertanian UNISAN, yang berperan menganalisis perbedaan kualitas minyak atsiri hasil destilasi berbasis kompresor dibandingkan metode tradisional.
Melalui serangkaian uji coba di laboratorium hingga lapangan di Kabupaten Bone Bolango, penelitian ini ditargetkan menghasilkan alat destilasi efisien, buku panduan penggunaan untuk petani dan IKM nilam, serta artikel ilmiah di jurnal bereputasi nasional.
Selain mendukung peningkatan kesejahteraan petani nilam, inovasi ini juga sejalan dengan program nasional ASTA CITA 5 yang menekankan hilirisasi produk pertanian untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri.
“Dengan adanya inovasi teknologi ini, kami berharap petani dan pelaku industri nilam dapat memperoleh hasil yang lebih berkualitas, efisien, dan ramah lingkungan, sekaligus memperkuat daya saing industri minyak atsiri Gorontalo,” tambah Sjahril.
Penelitian ini tidak hanya berorientasi pada pengembangan teknologi, tetapi juga menjadi kontribusi nyata akademisi dalam memberdayakan potensi lokal Bone Bolango melalui inovasi yang aplikatif dan berkelanjutan.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiksaintek) melalui DPPM tahun 2025 pada Skem Penelitian Dosen Pemula (PDP) Tahun Anggaran 2025. Dukungan ini menjadi motivasi besar bagi kami untuk menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi petani nilam dan masyarakat di Kabupaten Bone Bolango.” Tandasnya