Kebijakan Pemerintah terhadap Pengelolaan Sampah di Kepulauan Kangean

Editor: Bahiyyah Azzahra

Kabar Baru, Kolom – Kepulauan Kangean, terletak di ujung timur Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, merupakan gugusan pulau yang kaya akan keindahan alam dan potensi wisata. Namun, di balik keindahannya, Kepulauan Kangean menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan sampah.

Berbeda dengan wilayah daratan utama, Kepulauan Kangean belum memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang memadai. Akibatnya, tumpukan sampah menjadi pemandangan umum di berbagai titik, mengancam lingkungan dan kesehatan masyarakat. Kondisi ini menjadi perhatian serius yang memerlukan kebijakan pemerintah yang efektif dan terintegrasi.

Sampah di Kepulauan Kangean terdiri dari berbagai jenis, mulai dari sampah organik rumah tangga hingga sampah plastik dari aktivitas nelayan dan pariwisata. Kurangnya infrastruktur pengelolaan sampah, seperti tempat pembuangan sementara yang terkelola dengan baik dan sistem pengangkutan sampah yang efisien, memperparah masalah ini.

Sampah seringkali dibiarkan menumpuk di pinggir jalan, pantai, dan bahkan di sekitar pemukiman penduduk, menimbulkan bau tidak sedap dan menjadi sarang penyakit. Kondisi ini tidak hanya merusak pemandangan, tetapi juga berdampak negatif terhadap ekosistem laut dan terumbu karang yang menjadi daya tarik utama Kepulauan Kangean. Sistem pengelolaan sampah yang ada saat ini masih sangat sederhana dan belum terintegrasi.

Masyarakat umumnya membuang sampah secara langsung tanpa adanya pemilahan atau pengolahan terlebih dahulu. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik juga menjadi faktor penyebab permasalahan ini. Selain itu, keterbatasan akses terhadap teknologi dan informasi terkait pengelolaan sampah modern juga menjadi kendala.

Banyak penduduk yang belum memahami teknik pengolahan sampah organik, seperti kompos, yang dapat mengurangi volume sampah yang perlu dibuang.
Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah perlu segera mengambil langkah-langkah strategis. Pembangunan TPA yang ramah lingkungan dan berkelanjutan di Kepulauan Kangean menjadi prioritas utama.

TPA ini harus dilengkapi dengan fasilitas pengolahan sampah modern, seperti instalasi pengolahan sampah organik dan daur ulang sampah plastik. Selain itu, perlu adanya investasi dalam sistem pengangkutan sampah yang efisien dan terintegrasi, mencakup seluruh pulau di Kepulauan Kangean.

Pemerintah juga perlu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik melalui program edukasi dan sosialisasi yang intensif. Program ini dapat mencakup pelatihan tentang teknik pengolahan sampah organik, pemilahan sampah, dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Dukungan dan insentif bagi masyarakat yang aktif berpartisipasi dalam pengelolaan sampah juga perlu diberikan. Pemanfaatan teknologi informasi, seperti aplikasi pengelolaan sampah berbasis digital, juga dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan sampah.

Lebih lanjut, pemerintah perlu melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat, pelaku usaha pariwisata, dan nelayan, dalam upaya pengelolaan sampah di Kepulauan Kangean. Kerjasama yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat penting untuk memastikan keberhasilan program pengelolaan sampah ini.

Dengan kebijakan publik yang tepat dan komprehensif, Kepulauan Kangean dapat terbebas dari masalah sampah dan tetap menjaga keindahan alamnya sebagai daya tarik wisata yang berkelanjutan. Keberhasilan ini akan memberikan dampak positif pada kesehatan masyarakat, lingkungan, dan perekonomian masyarakat Kepulauan Kangean.

*) Penulis adalah Ameliya Nurdiana Putri (Universitas Wiraraja Sumenep)