PKUB Laksanakan Aksi Nyata Ekoteologi

Jurnalis: Ramdani
Kabar Baru, Bogor – Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Sekretarian Jendeal Kemterian Agama RI menggelar aksi nyata ekoteologi sebagai bagian dari rangkaian kegiatan penyusunan kurikulum berbasis cinta. Kegiatan ini menekankan pentingnya peran agama dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan kelestarian lingkungan hidup. (26/2).
Kegiatan ini dimulai dengan sesi pendalaman konsep ekoteologi yang diikuti oleh perwakilan enam agama dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bogor, akademisi, serta perwakilan dari berbagai lembaga keagamaan. Kemudian, kegiatan inti adalah penanaman pohon di Pura PrajaPati Kota Bogor dan diskusi dengan umat Hindu tentang peran agama dan umatnya terhadap ekosistem alam. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan aksi bersih-bersih masjid yang berada tidak jauh dari Pura PrajaPati. yang diikuti oleh perwakilan enam agama dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bogor, akademisi, serta perwakilan dari berbagai lembaga keagamaan. Para pemuka agama membahas bagaimana ajaran agama masing-masing mendorong umatnya untuk memiliki kepedulian terhadap lingkungan sebagai bagian dari ibadah dan tanggung jawab moral.
Sebagai bagian dari aksi nyata ini, peserta juga melakukan refleksi bersama mengenai peran agama dalam pelestarian lingkungan. Diskusi ini menghasilkan beberapa rekomendasi, seperti perlunya integrasi nilai-nilai ekoteologi dalam pendidikan keagamaan dan peningkatan keterlibatan komunitas agama dalam program-program keberlanjutan lingkungan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian alam serta menunjukkan bahwa kerukunan antarumat beragama juga dapat diwujudkan melalui tindakan bersama dalam menjaga bumi.
Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama, Muhammad Adib Abdushomad, M.Ag, M.Ed, Ph.D, menyatakan bahwa aksi ekoteologi ini merupakan langkah nyata dalam mengintegrasikan ajaran agama dengan kepedulian terhadap lingkungan. “Menanam pohon di rumah ibadah bukan hanya sekadar simbol, tetapi juga bagian dari komitmen bersama dalam menjaga bumi. Kita ingin menunjukkan bahwa ajaran agama memiliki peran besar dalam membangun kesadaran ekologis dan menciptakan keseimbangan antara manusia dan alam,” ungkapnya.
Perwakilan umat Hindu yang turut serta dalam kegiatan ini menyampaikan apresiasi tinggi terhadap program aksi nyata ekoteologi ini. Mereka menilai bahwa pendekatan yang dilakukan sangat berdampak karena tidak hanya terbatas pada diskusi di ruang pertemuan, tetapi juga langsung diwujudkan dalam aksi nyata yang memberikan manfaat langsung bagi umat dan lingkungan. Menurut mereka, kegiatan seperti ini harus terus dilakukan agar kesadaran ekologi semakin tertanam dalam kehidupan beragama ditengah masyarakat. Harapannya, gerakan ekoteologi ini dapat menginspirasi lebih banyak komunitas keagamaan di Indonesia untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian lingkungan sebagai bagian dari praktik keagamaan dan sosial mereka.
Dengan terselenggaranya aksi nyata ini, PKUB terus berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai contoh dalam membangun kehidupan beragama yang harmonis serta berkontribusi bagi kelestarian lingkungan.