Warga Nilai Pabrik Gula PT SGN Glenmore Banyuwangi Tak Bermanfaat Bagi Masyarakat Sekitar

Jurnalis: Joko Prasetyo
KABAR BARU, BANYUWANGI – Warga yang berdomisili disekitar Pabrik Gula Sinergi Gula Nusantara (PT SGN) yang berada di PTPN I Regional 5, di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengeluh.
Mereka mengeluh lantaran semenjak berdirinya Pabrik Gula, dilingkungan setempat dirasa belum mampu memberikan manfaat kepada warga sekitar.
Bahkan warga menilai berdirinya Pabrik Gula, yang dulunya bernama PT Industri Gula Glenmore (PT IGG) yang sekarang beralih management menjadi PT SGN, itu justru mengurangi lapangan pekerjaan dan memperburuk perekonomian bagi masyarakat yang tingga diwilayah perkebunan.
“Dulu sebelum perkebunan masih ditanami kopi, coklat, dan karet, warga Perkebunan sangat sejahtera karena mereka bisa bekerja 25 hari setiap bulanya,” kata Kusnan, warga perkebunan PTPN 1 Regional, 5 Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, kepada wartawan. Senin, (3/2/2025).
Namun kini, kata Kusnan, semenjak di tanami tebu, dirinya bersama dengan warga perkebunan lainya hanya bisa bekerja 15 hari dalam satu bulan.
Kata dia, meski pemerintah sudah membangun Pabrik Gula, diwilayah PTPN 1 Regional 5, namun warga sekitar tetap menilai jika perusahaan belum mampu memberikan manfaatnya terhadap masyarakat sekitaran.
“Meski ada Pabrik Gula, diwilayah Kecamatan Glenmore, namun bagi kami sama saja karena perekonomian masyarakat sekitar tidak ada perubahan,” ujarnya.
Kepada wartawan Kusnan, mengaku jika masyarakat sekitar tidak bisa menikmati manfaat adanya Pabrik Gula PT SGN milik pemerintah yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Disitu warga atau pengusaha lokal hanya menjadi penonton dan hanya bisa gigit jari saja, karena begitu repotnya masuk kedalam perusahaan untuk ikut tender dan lelang pekerjaan.
“Mau ikut lelang atau tender pekerjaan warga lokal sangat susah karena semua lelang pasti didapatkan oleh pengusaha luar daerah. Kami menduga semua itu sudah diatur dan di setting oleh pejabat atau petinggi perusahaan PT SGN Glenmore,” terang Kusnan.
Dengan begini, Kusnan berharap ada ketegasan dari pemerintah pusat demi nasib dan isi perut wong cilik yang berada dilingkungan Pabrik Gula PT SGN, Glenmore Banyuwangi.
Harapan kami, warga atau pengusaha lokal dipermudah untuk mendapatkan pekerjaan didalam perusahaan.
“Mudah mudahan curhatan kami ini didengar oleh Presiden Prabowo, dengan begitu Presiden bisa memerintahkan Menteri BUMN untuk mengevaluasi kinerja pejabat PT SGN yang kami rasa tidak memihak terhadap wong cilik,” ungkap Kusnan.
Seperti diketahui Pabrik Gula PT SGN berada di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi. Jadi tidak heran jika masyarakat sekitar berharap dan menggantungkan hidup dari penghasilan perusahaan milik pemerintah tersebut.
Dengan minimnya lapangan kerja, dikhawatirkan angka kemiskinan masyarakat sekitar PT SGN akan terus meningkat.
Untuk itu, warga sekitar Pabrik Gula SGN berharap ada kepedulian dari pemerintah, sehingga pihak Pabrik Gula yang berada di Glenmore bisa beroperasi dengan tidak mengesampingkan nasib wong cilik disekitar lokasi pabrik. (*)