Perdana, Kota Sumenep Olah Sampah TPS Jadi Bahan Energi Alternatif

Jurnalis: Rifan Anshory

Kabar Baru, Sumenep — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep mengirim perdana 24,1 ton Refuse Derived Fuel (RDF) hasil olahan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Batuan ke PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI).

Pengiriman ini sekaligus ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) di Pendopo Agung Keraton Sumenep, Kamis (6/11).

Wakil Bupati Sumenep, KH. Imam Hasyim, menyebut kerja sama tersebut sebagai langkah strategis untuk mengurangi volume sampah dan menyediakan energi alternatif bagi industri.

“Kerja sama ini menjadi capaian penting sebagai bentuk konsolidasi kebijakan lingkungan untuk menjamin kualitas hidup masyarakat, khususnya bagi generasi mendatang,” ujarnya.

Ia menambahkan, pengiriman perdana RDF menjadi tonggak transformasi sistem pengelolaan sampah di Sumenep menuju model yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi.

“Kami berharap kerja sama ini menjadi awal dari sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi, sekaligus menjadi model bagi kecamatan dan desa dalam membangun ekonomi sirkular,” terangnya.

Direktur Operasi PT SBI, Edi Sarwono, menegaskan bahwa kolaborasi ini membuktikan sampah memiliki potensi sebagai sumber energi.

“Kolaborasi ini membantu mengelola limbah sekaligus menekan emisi karbon dalam proses produksi semen,” katanya.

Menurutnya, pemanfaatan RDF bukan hanya mengurangi timbunan sampah, tetapi juga menyediakan bahan bakar alternatif dan mengurangi ketergantungan industri pada energi fosil.

“RDF tidak hanya membantu menekan volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir, tetapi juga berkontribusi dalam penyediaan bahan bakar alternatif bagi industri,” tandasnya.

Sebagai informasi, RDF merupakan bahan bakar alternatif dari sampah padat nonorganik rumah tangga maupun industri yang dipilah, dikeringkan, dan dipadatkan hingga memiliki nilai kalor yang dapat dimanfaatkan, salah satunya oleh pabrik semen.