Kunker ke Lapas Nusakambangan, Kepala BPIP Perkuat Ideologi Pancasila
Jurnalis: Hanum Aprilia
Kabar Baru, Jateng – Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A. Ph.D melakukan kunjungan kerja ke Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (28/03/2024).
Dalam kunjungan kerjanya Dosen pertama Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri yang menembus Harvard Law School Amerika Serikat itu, memberikan penguatan Ideologi Pancasila terhadap Warga Binaan di lingkungan Lapas Nusakambangan.
Selain mensosialisasikan Salam Pancasila ia juga mengajak kepada seluruh Warga Binaan dan Pegawai Lapas untuk bersyukur atas segala-galanya yang diberikan kepada Negara Indonesia di bawah falsafah Pancasila.
Tidak hanya itu, dirinya juga mengingatkan kepada Warga Binaan jangan sampai melawan Negara dan ikuti aturan yang berlaku di lapas.
“Kita berharap setelah kembali ke masyarakat ke depannya Bapak-bapak dapat berubah menjadi manusia baru, bermanfaat bagi lingkungan maupun keluarga, bahkan lebih mencintai Tanah Air ini”, harapnya.
Dirinya mengaku kunjungan bersama rombongan itu, merupakan bagian dari kewajiban Pancasila untuk menyantuni Warga Binaan yang berada di lingkungan Lapas Nusakambangan.
“Kita ini sederajat di depan hukum, khusus bagi yang masih berproses, masa depan itu ada di tangan kita, punya masa depan cerah dan masa depan harus lebih baik dari sekarang”, tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPIP juga meresmikan Perpustakaan Pancasila di sejumlah Lapas di lingkungan Nusakambangan.
“Kami berharap perpustakaan ini dapat dimanfaatkan oleh Warga Binaan untuk membuka wawasan dan pengetahuan terutama tentang wawasan kebangsaan”, ucapnya.
Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Ir. Prakoso, M.M melaporkan kedatangan BPIP merupakan pangilan negara karena menurutnya, Pancasila menjadi dasar Negara dan tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
“Kita harus melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut serta dalam perdamaian dunia”, paparnya.
Dirinya juga menjelaskan Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum, maka semua perilaku dan kebijakan yang ada di Negara Indonesia berdasarkan Pancasila.
“Sehingga bapak ibu sekalian, nilai-nilai ini harus diketahui dan dilengkapi menjadi roh dalam berkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”, paparnya.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Pembinaan Narapidana dan Anak Binaan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Erwedi Supriyanto, Bc.I.P., S.H., M.H mengatakan pembinaan atau pemasyarakatan merupakan menjadi sebuah tatanan yang berdasarkan Pancasila.
“Jadi memang, sejak awal sudah berdasarkan Pancasila sebagai satu-satunya landasan untuk melaksanakan pembinaan terhadap warga binaan”, ujarnya.
Pihaknya bahkan mengapresiasi kepada BPIP, karena selain terus melakukan Pembinaan Ideologi Pancasila, juga menginisiasi meresmikan Perpustakaan-perpustakaan Pancasila di lapas-lapas.
“Kami berharap, seluruh lapas di Indonesia memiliki Perpustakaan sebagai upaya peningkatan SDM”, ujarnya.
Senada disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Tejo Harwanto, usai mengunjungi 3 Unit Pelaksana Teknis sekaligus di Pulau Penjara tersebut. Tejo mengaku bahagia karena sudah dikunjungi BPIP.
Selain mengunjungi 3 UPT, Kepala BPIP juga meninjau pembinaan kemandirian diantaranya tambak udang, pertanian, perkebunan, dan peternakan sapi.
Tidak hanya itu rombongan juga diajak berkeliling ke ruang isolasi, ruang eksekusi, dan ruang kontrol yang terdapat CCTV dari setiap kamar hunian Warga Binaan.
Dalam kesempatan tersebut hadir juga Direktur Hubungan Antar Lembaga dan Kerja Sama BPIP M. Akbar Hadiprabowo, S.H., M.H serta seluruh Kepala Lapas di lingkungan Nusakambangan dan Pejabat Tinggi lainnya di lingkungan BPIP dan Kemenkumham.