KMB 9 IMABA Malang: Komitmen Ingin Mencetak Mahasantri Berintegritas di Era Modern

Jurnalis: Sulistiana Dewi

Kabarbaru, Malang – Kaderisasi Mahasiswa Bata-Bata (KMB) ke-9 dengan tema Penguatan Religiusitas dan Etika Mahasiswa Santri dalam Menghadapi Zaman, sukses digelar di wilayah Malang.

Acara ini mendapat apresiasi tinggi dari peserta, panitia, dan tokoh masyarakat, karena memberikan kontribusi besar dalam membangun kesadaran akan pentingnya nilai-nilai religiusitas dan etika di tengah dinamika zaman.

KMB 9 dihadiri 16 peserta yang terdiri dari mahasiswa santri asal Pondok Pesantren Bata-Bata yang kini menempuh pendidikan di berbagai perguruan tinggi di Malang.

Rangkaian acara berlangsung selama dua hari, mencakup seminar, diskusi panel, dan pelatihan soft skills yang menitikberatkan pada integrasi nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan mahasiswa.

Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana KMB 9, Abd latuf, menyampaikan bahwa acara ini bertujuan untuk mencetak generasi mahasiswa santri yang tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga kokoh dalam moral dan spiritual.

“Kita ingin membekali mahasiswa dengan pondasi religiusitas yang kuat dan etika yang tinggi agar mampu menghadapi tantangan zaman, terutama di era modern ini yang penuh dengan arus globalisasi,” ujarnya.

Acara ini juga menghadirkan beberapa narasumber inspiratif, di antaranya Dr. H. Ahmad Yusuf, MA, seorang pakar pendidikan Islam, dan Siti Halimah, M.Pd, seorang dosen sekaligus alumni Bata-Bata.

Mereka menyoroti peran mahasiswa santri sebagai agen perubahan yang dapat membawa nilai-nilai keislaman dalam kehidupan masyarakat luas.

Salah satu peserta, Azmi, mengungkapkan rasa antusiasnya mengikuti acara ini. “KMB 9 benar-benar membuka wawasan saya tentang bagaimana menjaga identitas sebagai santri sekaligus mahasiswa. Saya belajar banyak tentang bagaimana mengaplikasikan nilai-nilai Islam di tengah tantangan kehidupan kampus,” katanya.

Acara KMB 9 ini ditutup dengan sesi refleksi bersama dan pembacaan deklarasi komitmen mahasiswa santri untuk terus menjaga etika dan religiusitas dalam setiap aspek kehidupan. Keberhasilan acara ini diharapkan menjadi langkah awal yang baik untuk melanjutkan tradisi kaderisasi yang lebih produktif di masa depan.

“Semoga KMB 9 ini menjadi inspirasi bagi kegiatan serupa lainnya untuk terus melahirkan generasi mahasiswa santri yang berintegritas.” pungkas Abd latuf.