Ketua Persekutuan Gereja Indonesia Pastikan Perayaan Natal Tahun Ini Digelar Secara Hybrid

Jurnalis: Sri Hartutik Sandora
KABARBARU, JAKARTA – Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Pendeta Gomar Gultom menegaskan bahwa perayaan ibadah Natal di gereja-gereja tahun ini masih dilaksanakan secara hybrid atau campuran.
Dia menegaskan, keselamatan umat merupakan hal yang paling penting dalam sebuah ibadah. Oleh karena itu, sikap ini juga mempertegas kalau umat kristiani, mendukung penuh Pemerintah RI dalam menangani pandemi covid-19.
Dia mengilustrasikan, rencana pelaksanaan ibadah natal tahun ini hampir sama dengan perayaan tahun lalu. Dia menyadari perayaan itu penting, namun yang lebih penting adalah mencegah kluster baru bagi umat kristiani yang beribadah di Gereja langsung.
“Seperti tahun lalu, perayaan Natal tahun ini dilakukan secara hybrid. Perayaan akan lebih banyak dalam bentuk hybrid, agar umat juga bisa mengikuti dengan khusyuk dari rumah masing-masing,” kata Gomar di Jakarta, Kamis (23/12/2021).
Gomar juga mengatakan, gereja-gereja bersiap menyambut Hari Raya Natal dengan semangat peduli dan berbagi dalam masa sulit pandemi ini. Pasalnya, peristiwa Natal yang merupakan wujud kepedulian dan cinta kasih Allah atas dunia ini.
Gomar menambahkan, gereja-gereja tidak masalah meniadakan segala bentuk perayaan yang mengumpulkan banyak orang demi menjaga agar Natal ini tidak menjadi klaster baru pandemi dengan cara melaksanakan ibadah Natal secara hybrid.
Dia menegaskan, perayaan misa Natal tahun ini akan lebih longgar, kapasitas umat lebih banyak dibanding tahun lalu, tetapi pembatasan jumlah pengunjung ibadah tetap dilakukan. Menurut Gomar, hal tersebut mempertimbangkan laju vaksinasi dan disiplin masyarakat yang sudah semakin tinggi sehingga diyakini mampu mengendalikan penyebaran Covid-19.
Kendati demikian, Gomar mengimbau umat Kristiani untuk tetap waspada, patuh dan disiplin protokol kesehatan (prokes) terutama di ruang publik, termasuk saat ibadah Hari Raya Natal.
“Allah mengosongkan diri, sedia menanggalkan kemuliaan-Nya agar manusia mampu menghampiri hadirat-Nya menginspirasi gereja untuk membangun persaudaraan sejati, yang tulus ikhlas,” pungkas Gomar.