Gen Z Melek Investasi Demi Masa Depan

Editor: Bahiyyah Azzahra

Penulis : Billie Cesa Delian (Mahasiswa Universitas Bangka Belitung, Program Studi Akuntansi)

Di tengah kemajuan teknologi dan arus informasi yang semakin cepat, Generasi Z—mereka yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012—mulai menunjukkan kesadaran tinggi terhadap pentingnya investasi. Sebagai bagian dari generasi ini, saya, Billie Cesa Delian, mahasiswa Program Studi Akuntansi di Universitas Bangka Belitung, juga turut merasakan dan mengalami langsung perubahan pola pikir tentang keuangan yang tengah terjadi.

Ketika Uang Jajan Mulai Diatur Lebih Serius

Saya mulai mengenal dunia investasi sejak semester awal kuliah. Awalnya hanya iseng, mengikuti webinar tentang literasi keuangan yang diadakan oleh kampus. Dari situ, saya mulai tertarik mencoba membuka rekening investasi saham dan membeli reksa dana secara online dengan modal kecil. Ternyata, dengan uang jajan mingguan pun, saya bisa mulai menanam modal.

Tidak mudah memang di awal. Banyak istilah baru, grafik yang membingungkan, dan tentu saja rasa takut rugi. Tapi dengan mengikuti akun-akun edukasi keuangan di media sosial dan berdiskusi dengan teman-teman sesama mahasiswa, saya mulai merasa lebih percaya diri. Investasi bukan hanya soal “cuan”, tapi bagaimana kita belajar mengelola risiko dan merencanakan masa depan.

Generasi Z: Cerdas, Cepat, Tapi Harus Hati-hati

Sebagai generasi yang tumbuh bersama teknologi, kami memiliki keunggulan dalam mengakses informasi dan menggunakan aplikasi keuangan digital. Tapi di sisi lain, godaan juga banyak—mulai dari investasi bodong yang viral di TikTok, hingga dorongan FOMO ketika melihat teman dapat untung besar dari kripto atau saham.

Saya pribadi sempat tergoda ikut-ikutan beli aset digital tanpa analisis yang matang. Alhasil, sempat rugi cukup besar. Dari situ saya belajar pentingnya mengenal profil risiko dan tidak hanya mengejar keuntungan cepat.

Pentingnya Edukasi dan Komunitas

Menurut saya, literasi keuangan seharusnya lebih diperkuat sejak SMA atau bahkan SMP. Sebagai mahasiswa akuntansi, saya merasa beruntung karena mendapat dasar-dasar pengetahuan keuangan di perkuliahan. Tapi tidak semua teman saya dari jurusan lain punya akses yang sama.
Bergabung dalam komunitas keuangan, baik di kampus maupun online, sangat membantu untuk saling belajar dan berbagi pengalaman. Edukasi dari sumber kredibel seperti OJK, Kemenkeu, dan platform fintech resmi juga sangat penting untuk menghindari jebakan investasi ilegal.

Harapan ke Depan

Saya percaya, Gen Z memiliki potensi besar untuk menjadi generasi yang melek finansial dan mampu menciptakan stabilitas ekonomi pribadi sejak muda. Tapi tentu saja, dibutuhkan kesadaran, edukasi yang berkelanjutan, dan keberanian untuk belajar dari pengalaman—baik sukses maupun kegagalan.
Melalui pengalaman saya sendiri, saya ingin mengajak teman-teman sesama mahasiswa untuk tidak takut memulai. Mulailah dari yang kecil, pahami tujuan keuangan, dan jangan pernah berhenti belajar. Karena semakin awal kita melek investasi, semakin siap kita menghadapi tantangan finansial di masa depan.