Ekologi Biodiversitas di Lab Lapang Terpadu Unisma, Potensi Inisiasi Eduwisata Berbasis Kampus

Editor: Ahmad Arsyad
Kabarbaru, Opini – Laboratorium Lapang Terpadu Universitas Islam Malang (Unisma) yang terletak di Kebonagung, Kabupaten Malang, mengamankan potensi-potensi ekologis yang luar biasa. Area sangat strategis secara natural kaya akan keanekaragaman hayati, beraneka ragam spesies flora tropis, fauna endemik, serta ekosistem agroforestri yang dijalankan secara tradisional dan modern. Jika ditarik lebih dalam, profil ekologis ini bukan sekadar aset penelitian semata, melainkan juga pondasi kokoh untuk pengembangan eduwisata berbasis kampus yang berkelanjutan.
Di era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 yang semuanya harus berbasis tekonologi dalam menghadapi tantangan sosial dan meningkatkan kualitas hidup serta minat masyarakat terhadap wisata edukasi yang ramah lingkungan, Universitas Islam Malang khususnya Fakultas MIPA ini memiliki kesempatan strategis untuk menginisiasi kawasan eduwisata biodiversitas. Konsep ini selain mendukung program “green campus” dan penguatan tridharma perguruan tinggi, tetapi juga bisa bermanfaat bagi mesyatakat sekitar melalui ekonomi kreatif berbasis lingkungan.
Analisis ekologis menunjukkan bahwa area Laboratorium Lapang Terpadu Unisma di Kebonagung memiliki keanekaragaman hayati dan struktur ekosistem yang kuat untuk dijadikan basis eduwisata. Dengan infrastruktur terarah, pelibatan komunitas, dan promosi terpadu, Unisma dapat memfasilitasi pengalaman belajar langsung, sekaligus mendorong ekonomi hijau di Kabupaten Malang. Eduwisata ini bukan hanya memperkaya pengalaman akademik, tetapi juga mengokohkan peran perguruan tinggi dalam pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Potensi ini semakin bulat dengan posisi Kebonagung yang sangat strategis berada di jalur wisata agro Malang Raya, seperti kopi, pusat apel, dan sayuran organik. Kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, masyarakat lokal, dan pemerintah daerah dapat menciptakan model wisata edukasi yang unik, misalnya: Citizen Science Tour sepeeti yang ada di Yogyakarta, workshop pertanian berkelanjutan, hingga pengamatan burung dan serangga khas Malang Selatan. “ungkapnya penulis”
Namun, untuk mewujudkan gagasan ini, diperlukan pemetaan yang komprehensif terhadap biodiversitas lokal, penguatan infrastruktur ramah lingkungan, serta pelatihan pemandu wisata berbasis saintifik. Jika dikelola dengan bagus, eduwisata biodiversitas di area Kebonagung ini bukan hanya akan menjadi display keunggulan Fakultas MIPA Khususnya dan Universitas Islam Malang Umumnya, tetapi juga berkontribusi nyata pada pelestarian alam dan pembangunan ekonomi hijau di Kabupaten Malang.