Cetak Pelaku UMKM Berdaya Saing Global, Wagub Jatim Apresiasi Pemkot Probolinggo

Jurnalis: Haidar Ali

KABARBARU, PROBOLINGGO – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengapresiasi perhatian Pemerintah Kota Probolinggo dalam meningkatkan produk pelaku UMKM maupun IKM bahkan ke depan bisa berdaya saing secara global.

Apalagi, sekitar 57,25 persen pertumbuhan ekonomi terhadap PDRB di Jatim disumbangkan pelaku UMKM.

Melalui metode pelatihan, pembinaan, pendampingan serta bantuan modal bagi pelaku UMKM secara bertahap dan terukur, Wagub Emil berharap perekonomian pelaku UMKM/IKM meningkat.

Termasuk ikut membangkitkan pendapatan daerah sekaligus mempromosikan produk-produk UMKM Kota Probolinggo.

“Saya yakin melalui metode pelatihan, pembinaan, pendampingan serta bantuan modal bagi pelaku UMKM secara bertahap dan terukur bisa menciptakan pelaku UMKM kita berdaya saing ke tingkat global,” ujar Emil Dardak.

Emil Menyampaikan, upaya membangkitkan geliat pelaku UMKM yang dilakukan Wali Kota Probolinggo beserta jajaran sangat masif.

Hal ini menunjukkan adanya atensi dan inisiatif sehingga membangun sinergitas yang baik antara pelaku UMKM dan Pemkot Probolinggo.

“Apa yang dilakukan Pemkot Probolinggo memastikan pelaku UMKM memiliki daya saing sehingga menjadi tuan dan nyonya sendiri dengan cara membeli produk UMKM asli Probolinggo,” tuturnya.

Emil menyebutkan bahwa banyak masyarakat terlebih pemuda yang mempunyai keinginan untuk terjun di dalam dunia ekonomi kreatif, namun masih belum banyak dapat perhatian.

“Realitasnya berkata demikian, banyak masyarakat kita terlebih millenial yang ingin merintis usaha, punya ide tentang UMKM, ingin menjadi pelaku UMKM, tapi tak banyak dapat perhatian,” ungkap Emil.

“Kita harus bantu mereka, kita harus berikan atensi terhadap mereka, karena itu tanggung jawab kita,” tegas Emil.

Dirinya menyampaikan agar usaha Kepala Daerah mensejahterakan pelaku UMKM yang berdikari, Pemprov Jatim mendesain program inovasi yang selaras dengan inovasi produk yang digarap masing-masing wali kota maupun bupati. Artinya, menyesuaikan kebutuhan dari masing-masing kepala daerah.

“Tinggal dikemas sesuai dengan produk masing-masing kab/kota karena Pemprov Jatim tidak memilih sendiri, tetapi disesuaikan dengan prioritas dari masing-masing kepala daerah,” jelas Emil Dardak.

“Intinya semua program Pemprov Jatim yang masuk ke Kota Probolinggo tentu akan disinergikan dari masing-masing kebijakan kepala daerah,” imbuhnya.

Meski pergerakan pelaku UMKM di Probolinggo cukup masif, Wagub Emil mengaku, pelaku UMKM Kota Probolinggo punya tantangan tapi juga memiliki peluang yang cukup banyak.

“Bagaimana Probolinggo menjadi destinasi bukan transit karena sebagian daerah berlomba-lomba menuju daerah destinasi,” katanya.

Khusus wisata di Kawasan Bromo Tengger Semeru (BTS), Emil menjelaskan bagaimana upaya mendorong produk UMKM melalui destinasi wisata Bromo Tengger Semeru sehingga produk Probolinggo semakin eksis.

Emil mengatakan, perjalanan ini tidak bisa selesai satu langkah. Harus ada sinergitas antara pelaku UMKM, Pemkot/Pemkab secara bersama-sama dan konsekuen.

“Tentu, dibarengi komitmen dari Provinsi Jatim kepada UMKM supaya tidak luntur. Tinggal berjuang dan berinovasi bersama-sama karena usaha tidak menghianati hasil,” jelasnya.

Tidak hanya berbicara wisata Bromo, Wagub Emil menekankan pentingnya melihat wisata lereng gunung Bromo yang mana Kota Probolinggo juga berada dekat dengan kawasan tersebut.

Di lereng ini bagaimana mendorong wisatawan memiliki minat untuk menginap, kuliner atau belanja di Probolinggo.

“Kita tahu 2 tahun pandemi, ekonomi agak tersendat. Kini saatnya membangun kembali untuk lereng Bromo agar diminati para wisatawan,” pungkasnya.

“Untuk mendukung produk UMKM, Pemprov Jatim memberikan beberapa pola program kerjasama atau kolaborasi, yakni communal branding, rumah produksi bersama, akselerasi digital UMKM, pelatihan untuk pengembangan SDMmelalui sijawara, fasilitasi standarisasi di produk sertifikasi berhalal, inkubasi bisnis dan bisnis matching,” imbuhnya.

Lebih lanjut soal tambahan modal, Wagub Emil mengingatkan pelaku UMKM agar terlebih dahulu memahami pasarnya.

Sebab menurutnya, kalau dikasih modal tapi belum tau pasarannya, dikhawatirkan nanti sulit balik modal.

“Permodalan akan kita berikan atensi tapi dengan catatan untuk usaha, bukan untuk komsumtif,” tegas Wakil Gubernur Jatim tersebut.

Namun, lanjutnya, apabila pelaku UMKM sudah menemukan pasar dan ingin memperluas pasar, pemerintah akan berusaha mencarikan.

Salah satu caranya mengajak masyarakat termasuk ASN Pemprov Jatim diminta mendahulukan untuk membeli produk-produk UMKM Kota Probolinggo.

“Kita pertajam lagi, mengingat arahan ibu Gubernur bahwa harus mendukung apa yang menjadi inovasi dari kepala daerah utamanya inovasi bagi pelaku UMKM,” ucap Emil.

Emil Melanjutkan, meski tantangannya cukup besar, peluangnya juga cukup besar. Dirinya mendorong segala upaya untuk kesejahteraan masyarakat melalui UMKM.

“Tantangan itu akan terus ada, disamping itu peluang pun juga demikian, tinggal kita mengelolanya seperti apa dan mengambil peluang seperti apa,” ungkap Wagub Jatim Emil Elistianto Dardak.

“Saya sangat mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemkot Probolinggo ini, ini sangat bagus dan patut menjadi contoh bagi Pemda dan Pemkot Kabupaten/Kota yang lain,” pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut, Wagub Emil juga berkesempatan mengunjungi 10 stand pelaku UKM kerajinan UMKM berupa produk makanan, minuman dan kerajinan pakaian dan kerajinan tangan.

Bahkan, di sela-sela kunjungannya, mantan Bupati Trenggalek itu menerima bingkisan dari 10 pelaku UMKM Kota Probolinggo.

Turut hadir dalam acara tersebut, Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, Ketua DPRD Kota Probolinggo Abdul Mujib beserta jajaran, Dandim 0802 Kota Probolinggo, Letkol Arip Budi Cahyono, Kapolresta Kota Probolinggo AKBP Wadi Sa’adi, Kajari Probolinggo Hartono, komunitas pelaku UMKM Probolinggo dan segenap Forkopimda Kota Probolinggo.