Pegiat Sampah Bone Bolango Siap Sulap Limbah Jadi Bernilai

Jurnalis: Redaksi Kabarbaru

Kabar Baru, Gorontalo– Para pegiat lingkungan di Bone Bolango mendapatkan suntikan semangat baru dalam mengelola sampah setelah berdiskusi dengan Raynaldo Christian Tumilaar, pendiri Bank Sampah Induk Kuntung dari Minahasa.

Raynaldo, yang akrab disapa Ray, membagikan ilmu dan pengalamannya di TPS 3R Bone Bolango. Ia membawa berbagai contoh produk daur ulang dari sampah, mulai dari kerajinan tangan hingga bahan olahan bernilai jual.

“TPS 3R harus berinovasi! Sampah tidak boleh berhenti di tong, tapi terus bergerak hingga bernilai,” tegas Ray, yang juga tengah mengikuti Peran Saka Nasional 2025 di Kabupaten Gorontalo.

Arimita Gani, Ketua TPS 3R Bone Bolango, menyebut pertemuan ini membuka wawasan baru. Sementara itu, Lukman Polimengo, Ketua Kelompok Tani Eco Enzyme Bongoime, menekankan pentingnya sinergi antara masyarakat dan pemerintah dalam mengelola sampah.

“Yang paling penting adalah mengubah paradigma. Sampah bukan masalah, tapi potensi!” tegas Lukman. Ia juga menyoroti pentingnya intervensi sampah dari rumah tangga hingga TPA.

Rakhmatiyah Deu, Ketua Forum Komunikasi Kabupaten Sehat (FKKS) Bone Bolango, menjelaskan bahwa FKKS telah berkolaborasi dengan Komunitas Peduli Daerah Aliran Sungai dan Sampah (Kapedas) untuk menghidupkan kembali TPS 3R.

“Kami ingin bank sampah di bawah binaan Kapedas ini difungsikan secara optimal. Kami mengajak komunitas dan pegiat lingkungan untuk berkolaborasi agar sampah tidak sekadar urusan kebersihan, tapi juga bernilai ekonomis,” jelas Rakhmatiyah.

Langkah ini sejalan dengan gagasan Anggota DPR RI Dapil Gorontalo, Rachmat Gobel, yang mengampanyekan solusi berbasis ekonomi sirkular.

“Kemarin kita diajak Kakak RG belajar ke Bandung. Di sana kita lihat bagaimana sampah bisa diubah menjadi sumber daya. Harapannya, ilmu itu bisa diterapkan di Bone Bolango agar daerah ini tidak hanya sehat, tapi juga berdaya,” pungkasnya