Mayoritas Kepala Desa di Sumenep Lulusan S1, Tamatan SMA Masih Tinggi

Jurnalis: Rifan Anshory
Kabar Baru, Sumenep – Tingkat pendidikan kepala desa dan lurah di Kabupaten Sumenep semakin menunjukkan tren positif.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumenep 2024 merilis, mayoritas kepala desa maupun lurah di ujung timur Pulau Madura ini merupakan lulusan perguruan tinggi.
Dari total 305 kepala desa/lurah, sebanyak 193 orang atau 66,83 persen menamatkan pendidikan strata satu (S1). Sementara itu, 102 orang atau 33,17 persen masih lulusan sekolah menengah atas (SMA).
Dominasi Lulusan S1
Distribusi lulusan sarjana tersebar merata di hampir seluruh kecamatan. Kecamatan Lenteng tercatat paling banyak dengan 16 kepala desa lulusan S1, disusul Ganding (13 orang), Saronggi dan Kota Sumenep (masing-masing 12 orang), serta Arjasa (11 orang).
Secara rinci, jumlah kepala desa/lurah lulusan sarjana di tiap kecamatan adalah: Pragaan (5), Bluto (9), Saronggi (12), Giligenteng (6), Talango (4), Kalianget (2), Kota Sumenep (12), Batuan (4), Lenteng (16), Ganding (13), Guluk-Guluk (8), Pasongsongan (4), Ambunten (6), Rubaru (8), Dasuk (3), Manding (5), Batuputih (9), Gapura (9), Batang-Batang (8), Dungkek (10), Nonggunong (6), Gayam (5), Raas (5), Sapeken (8), Arjasa (11), Kangayan (4), dan Masalembu (1).
Lulusan SMA Masih Signifikan
Meski dominasi sarjana cukup tinggi, jumlah kepala desa lulusan SMA juga masih signifikan. Tercatat 102 orang masih menamatkan pendidikan di jenjang menengah atas.
Kecamatan Dasuk menempati posisi tertinggi dengan 12 kepala desa lulusan SMA, disusul Bluto (10 orang), Gapura dan Ambunten (masing-masing 8 orang).
Distribusinya meliputi Pragaan (5), Bluto (10), Saronggi (2), Giligenteng (1), Talango (2), Kalianget (2), Kota Sumenep (2), Batuan (2), Lenteng (1), Ganding (1), Guluk-Guluk (3), Pasongsongan (6), Ambunten (8), Rubaru (0), Dasuk (12), Manding (6), Batuputih (4), Gapura (8), Batang-Batang (6), Dungkek (3), Nonggunong (1), Gayam (4), Raas (2), Sapeken (2), Arjasa (5), Kangayan (4), dan Masalembu (0).
Pascasarjana Masih Minim
Kepala desa lulusan pascasarjana (S2) masih terbilang langka, yakni hanya 10 orang. Mereka tersebar di beberapa kecamatan, masing-masing satu orang di Pragaan, Bluto, Rubaru, Talango, Batuputih, Batang-Batang, Dungkek, dan Gayam, serta dua orang di Lenteng.
Selain itu, BPS juga mencatat terdapat 3 kepala desa lulusan Diploma III (D3), yakni masing-masing di Kecamatan Kalianget, Kota Sumenep, dan Arjasa.
Cerminan Kualitas SDM Desa
Temuan ini menunjukkan bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM) di tingkat desa di Sumenep semakin meningkat.
Dominasi lulusan sarjana di kursi kepala desa diharapkan mampu mendorong tata kelola pemerintahan desa yang lebih profesional dan adaptif terhadap tantangan pembangunan.(*)
Berita Baru
Berita Utama
Serikat News
Suara Time
Daily Nusantara
Kabar Tren
Indonesia Vox
Portal Demokrasi
Lens IDN
Seedbacklink







