Cak Udin Ajak Fatayat NU Malang Jaga Empat Pilar Kebangsaan di Era Digital

: Ramdani

Kabar Baru, Malang –Anggota MPR RI Fraksi PKB dari Daerah Pemilihan Malang Raya, M. Hasanuddin Wahid, menggelar kegiatan sosialisasi Empat Pilar MPR RI bersama Pengurus Fatayat NU Kabupaten Malang. Acara tersebut berlangsung di Pendopo Kabupaten Malang dan diikuti dengan penuh antusias oleh para kader perempuan muda Nahdlatul Ulama.

Dalam penyampaiannya, Cak Udin — sapaan akrab Hasanuddin Wahid — menekankan pentingnya pemahaman terhadap nilai-nilai dasar kebangsaan yang tercakup dalam empat pilar, yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Empat pilar ini merupakan fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemahaman yang utuh atas nilai-nilai tersebut sangat penting, terutama bagi generasi muda dan kaum perempuan yang menjadi bagian vital dalam menjaga keutuhan Republik Indonesia,” jelasnya di hadapan peserta. (14/5).

Lebih lanjut, Cak Udin mengingatkan bahwa tantangan bangsa ke depan semakin kompleks, terutama dengan hadirnya media sosial yang memanjakan produktivitas, namun juga berpotensi menjadi ruang penyebaran hoaks dan polarisasi.

“Kita perlu bijak dalam menggunakan media sosial. Di tengah derasnya arus informasi, empat pilar kebangsaan harus menjadi pegangan dalam menghadapi dinamika sosial yang cepat berubah,” ujarnya.

Ia juga mengajak seluruh kader Fatayat NU untuk menjadi pelopor dalam menjaga persatuan dan kesatuan, serta turut berkontribusi membangun masyarakat melalui pemanfaatan teknologi digital secara bijak dan produktif.

“Dalam era digital seperti sekarang, kita tidak hanya dituntut untuk melek teknologi, tetapi juga harus mampu menggunakannya sebagai alat untuk memperkuat nilai-nilai persatuan dan meningkatkan efisiensi dalam berbagai sektor kehidupan,” pungkasnya.

Kegiatan ini menjadi momentum strategis dalam memperkuat peran perempuan Nahdliyin dalam menjaga integritas kebangsaan dan menyemai nilai-nilai konstitusi di tengah masyarakat.