Yuk Ketahui Pentingnya Reses Anggota DPRD Sumenep di Era Digital

Jurnalis: Rifan Anshory
Kabarbaru, Sumenep – Seluruh anggota DPRD Sumenep, telah menyelesaikan pelaksanaan Reses di daerah pemilihan (dapil) masing-masing.
Masa reses kedua ini dimulai pada tanggal 07 – 14 April tahun anggaran 2025.
Lantas, apa pentingnya reses legislatif bagi masyarakat di era di mana aspirasi bisa disampaikan melalui online?
Kali ini, kabarbaru.co berkesempatan mewawancara salah satu anggota DPRD Sumenep, Ahmad Juhairi, dan akademisi kawakan, Mohammad Hidayaturrahman. Yuk simak.
Apa pentingnya reses di era serba digital?
Menurut Juhairi, meski sekarang penyampaian aspirasi bisa melalui online. Namun, aspirasi yang disampaikan secara tatap muka merupakan momen spesial.
Sebab, kata Juhairi, reses mengandung konsekuensi psikologi politik yang lebih kuat dibandingkan dengan online.
“Reses mungkin memang bisa tergantikan melalui online. Akan tetapi, agar wakil rakyat memiliki keseriusan dalam memperjuangkan aspirasi rakyatnya, dan ada perasaan malu ketika gagal, maka reses tetap diperlukan,” ujarnya, Rabu (16/4).

Apa manfaat Reses?
Juhairi menambahkan, selain ruang aspirasi masyarakat, reses juga bermanfaat untuk sarana evaluasi atas kinerja wakil rakyatnya.
“Apalagi pada kegiatan reses, rakyat bisa melakukan evaluasi secara langsung atas kerja-kerja wakil rakyatnya. Bahkan, reses bisa jadi pengadilan terbuka oleh rakyat terhadap wakil rakyatnya,” sambung wakil ketua Fraksi Partai Nasdem itu.
Apakah reses efektif menjawab problem kerakyatan?
“Saya kira reses ini efektif. Reses merupakan agenda wajib anggota legislatif yang bisa digunakan untuk melakukan inventarisasi data secara langsung atas persoalan-persoalan yang dihadapi rakyat. Hasil reses anggota legislatif dapat dijadikan dasar bagi eksekutif untuk membuat program-program yang searah dengan upaya menyelesaikan persoalan-persoalan kerakyatan,” tegasnya.
Sementara itu, akademisi Universitas Wiraraja Madura, Mohammad Hidayaturrahman, mengatakan pentingnya reses sebagai media tali asih antara pejabat dengan rakyatnya.
Sebab, reses merupakan instrumen pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang diberikan negara kepada wakil rakyat.

“Reses itu penting. Jadi, mereka harus ke lapangan. Paling tidak untuk proses klarifikasi atas program-program yang dicanangkan,” kata dosen yang juga peneliti itu.
Menurutnya, manfaat paling penting reses adalah bertemunya anggota dewan dengan rakyatnya.
“Sering-sering lah bertemu dengan konstituen. Maksud saya, lebih baik sering ketemu masyarakat ketimbang tidak sama sekali. Karena ketika bertemu, di situ ada empati, yang itu sangat penting bagi masyarakat bawah,” pungkasnya.
Diketahui, reses anggota dewan itu dilaksanakan tiga kali dalam setahun ke dapil-nya sesuai aturan yang berlaku.