Wamenag Harap PTKIN Tak Hanya Fokus Mencetak Ijazah

Jurnalis: Haidar Ali

KABARBARU, KALIMANTAN TENGAH – Wakil Menteri Agama (Wamenag) Republik Indonesia Zainut Tauhid Saadi menyoroti peran Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dalam menyongsong Era Society 5.0.

Dia menjelaskan Era Society 5.0 ditandai, antara lain, dengan kehidupan masyarakat yang sangat dinamis dan kompetitif.

Hal itu ia sampaikan saat menjadi pembicara seminar Inovasi Pendidikan Era Society 5.0 di Palangkaraya, Kalimantan tengah.

Zainut Tauhid menjelaskan bahwa tujuan kampus bukanlah menyiapkan manusia yang hanya bisa mengandalkan ijazah untuk melanjutkan kehidupannya.

Selain itu, dia juga mengingatkan PTKIN jangan cuma mencetak ijazah saja.

“Mahasiswa harus dilatih sehingga tahu cara mengandalkan ilmu yang diperoleh untuk melanjutkan hidup,” jelas Zainut Tauhid Saadi, Kamis (17/03/22).

Dia menyebutkan, ciri universitas generasi ketiga, yakni pendidikan tidak hanya berorientasi sekadar serah terima ijazah.

“Jadi orientasinya sebisa mungkin bukan hanya sekedar ijazah melainkan terjalin koneksi keilmuan yang erat, lancar, dan saling melengkapi, antara dunia usaha dan dunia pendidikan,” tuturnya.

Zainut berharap PTKIN bisa terus beradaptasi untuk selalu memberikan nilai lebih dan nilai guna, agar tidak hilang dari pergaulan masyarakat kelima yang kompetitif, berorientasi pada hasil.

Menurutnya, salah satu keunggulan orang yang berilmu adalah bisa memberi nilai dan manfaat pada suatu hal yang dianggap orang lain tak bernilai.

Di era masyarakat kelima, kata Wamenag, PTKIN perlu terus berlari, mengejar, mempersempit jarak ketertinggalan, terutama di bidang sains dan teknologi.

Pada saat bersamaan, PTKIN juga harus menggali dan memahami aset, potensi, dan keunggulan dirinya dan juga bangsa Indonesia.

“Kita bisa melihat mana yang berilmu dan mana yang tidak, tentu pasti beda, orang berilmu insya Allah akan lebih bermanfaat bagi masyarakat. Itulah sebabnya pentingnya ilmu pengetahuan tidak hanya sekedar ijazah,” pungkasnya.