Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Ratusan Siswa di Bali Alami Keracunan Makanan Saat Perpisahan Sekolah

Ratusan siswa di Bali Keracunan Makanan. (Foto: Kompas.com).

Jurnalis:

Kabar Baru, Denpasar Desa Tambakan Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali dihebohkan dengan 161 siswi dari SMP Negeri Satu Atap II yang mengalami keracunan makanan.

Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Sumarjaya mengatakan, keracunan makanan ini disebabkan santapan yang panitia sediakan saat acara perpisahan kenaikan kelas serta pembagian raport.

Jasa Pembuatan Buku

“Sebanyak 161 siswa mengalami gangguan kesehatan dan diduga keracunan akibat makanan yang disediakan panitia,” kata AKP Gede Sumarjaya, Sabtu (4/6) malam.

Ia menjelaskan kronologi kejadian ini, yang mana awalnya para siswa menghadiri acara perpisahan kenaikan kelas dan pembagian raport. Para siswa diberikan snack dan nasi bungkus oleh panitia acara.

Setelah itu, pulang ke rumah masing-masing setelah selesai makan sekitar pukul 12.30 WIB. Selang 30 menit kemudian, beberapa siswa mengalami gejala mual, sakit perut, muntah dan kepala pusing. Bahkan ada yang tak sadarkan diri.

“Selanjutnya dibawa oleh orang tuanya ke rumah sakit yang ada di wilayah Kabupaten Buleleng,” terangnya.

Tambahnya, Ia menjelaskan bahwa sebagian siswa yang keracunan masih ditangani Rumah Sakit Pratama Girimas. Ada pula yang dirawat di Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Kerta Usada, Rumah Sakit Perama Sidi dan Rumah Sakit Balimed Singaraja.

“Kasus ini, masih sedang diselidiki oleh pihak Polsek Kubutambahan,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) RSUD Buleleng, dr Putu Arya Nugraha menerangkan, mual dan muntah salah satu karakteristik keracunan. Itu merupakan respons tubuh ketika menangkap sesuatu yang tidak baik untuk dicerna.

“Kalau muntah sedikit itu gejala ringan. Namun beberapa kasus ada yang mengalami gejala berat hingga perlu dirawat,” terang dr Putu.

Ia mengungkapkan bahwasannya gejala keracunan biasanya muncul saat makanan terkontaminasi toksin atau kurang higienis.

“Biasanya, makanan dibuat dalam jumlah banyak memaksa satu vendor seringkali membuat terlalu lama. Sehingga kurang higenis,” jelasnya.

Selain itu, dr putu juga memberikan info jika memesan makanan dalam jumlah banyak lebih baik tidak hanya ke satu vendor.

“Lebih baik vendornya dipecah. Jadi tidak terlalu memaksa dalam jumlah banyak. Kalau banyak, kualitas menurun. Termasuk risiko tidak higenis,” terangnya.

Tambahan Informasi, 84 siswa tersebut dilarikan ke RSUD Buleleng karena lemas, pusing, serta mual. Dan sekitar 20 siswa di antaranya masih dirawat karena kekurangan cairan.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store