Sekpus Forsema SHI: Kesadaran Politik Kaum Muda Sangat Penting!
Jurnalis: Haidar Ali
KABARBARU, JAKARTA – Pemilihan Presiden dan Wakil presiden (Pilpres) adalah hal yang ditunggu-tunggu oleh berbagai pihak, termasuk dalam hal ini juga kaum muda.
Indonesia akan memasuki agenda politik tahunan tersebut pada tahun 2024, semakin menuju 2024 awal tahun 2022, suasa mulai memanas dan meriah di berbagai media sosial menjelang pesta demokrasi tersebut.
Dalam hal ini Forum Senat Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum se-Indonesia (Forsema SHI) juga ikut menyoroti soal agenda politik lima tahunan tersebut.
Sekretaris Pusat (Sekpus) Forsema SHI, Wahid Ilham menjelaskan, Forsema SHI tersebut berfungsi sebagai mitra kritis pemerintah.
“Salah satu tujuan besar Forsema SHI yang menjalin komunikasi Senat Mahasiswa Syari’ah dan Hukum di lingkup Kampus PTKIN ini adalah menjadi mitra kritis pemerintah, artinya untuk memperjuangkan hak Mahasiswa yang tidak lain adalah bagian dari warga negara Indonesia,” tutur Ilham, Minggu (20/02/22).
“Tentu orientasi kita ialah kedekatan dengan masyarakat, kami bagian dari rakyat Indonesia yang mempunyai kewajiban untuk harus sadar dan saling menyadari satu sama lain akan pentingnya pemahaman budaya politik di masyarakat umum maupun masyarakat kampus,” imbuhnya.
Baginya, keterlibatan mahasiswa sangat penting untuk mengisi ruang demokrasi dan mengawal kesadaran budaya politik demokrasi Indonesia.
“Berkaca pada delapan beberapa tahun kebelakang, budaya politik demokrasi di Indonesia mengalami pelemahan. Contohnya budaya toleransi yang semakin lemah, mudah termakan hoax, isu SARA, dan fanatisme Identitas yang berakibat pada ketidakstabilan demokrasi dan keamanan di Indonesia,” ujar Ilham.
menurutnya, Lanjut Ilham, Pesta demokrasi yang tidak didukung dengan budaya politik yang baik, mampu membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Demokrasi yang sehat tak mungkin lahir dari masyarakat yang tak cakap secara politik, karenanya mari kita sama-sama bahu membahu untuk menjadi bagian dari pengukir sejarah pengabdian meski hanya sesederhana menyadarkan masyarakat akan betapa pentingnya seluruh agenda politik ini,” tutur Ilham.
Dirinya berharap, kampus juga terlibat aktif dalam menyadarkan mahasiswa akan pentingnya kesadaran politik.
“Saya berharap, kampus menjadi tempat pendidikan politik yang tak hanya di motori sendiri oleh mahasiswa, tapi kampus bisa juga berkolaborasi dengan OKP-OKP dan organisasi intra kampus untuk melaksanakan pendidikan politik,” pungkasnya.