Sebut Oligarki, Farhat Abbas Tawarkan Partai Besutanya Jadi Alternatif

KABARBARU, JAKARTA – Farhat Abbas menilai kehadiran partai baru di panggung politik merupakan hasil dari kurangnya pengawasan partai di parlemen. Hal itu ia lihat dari banyaknya partai yang masuk ke dalam partai pendukung pemerintah. Sehingga, oposisi tidak dirasa tidak bisa menjalankan peran utamanya. Kamis, (04/11/2021).
Bagi Farhat, semua itu sama halnya dengan bagi-bagi kekuasaan dari pemerintah. Situasi ini dikatakan Farhat sebagai oligarki dan merajalelanya dinasti politik Indonesia.
“Ini kayak bagi-bagi gitu. Jadi kita anggap yang rakyat inginkan itu bukan sistem kekuasaan dan kepemimpinan seperti itu. Oligarki politik, dinasti politik juga merajalela,” ujar Farhat.
Lanjut Farhat, “Akhirnya itu yang membawa kita pada keismpulan rakyat harus disadarkan bahwa parpol-parpol lama ini bukan jawaban atas keinginan rakyat,” tambahnya.
Karena itulah, Partai Negeri Daulat Indonesia (PANDAI), partai yang ia dirikan itu disebut hadir untuk menjadi alternatif bagi rakyat yang tak puas dengan partai politik saat ini.

Mantan suami Nia Daniati itu mengatakan jika partainya berangkat dengan motivasi besar, yaitu memperbanyak keterwakilan perempuan di parlemen. Sebab, dalam penilainya perempuan di Indonesia hampir setara jumlahnya dengan laki-laki.
“Kita mau menjadi alternatif yang bisa menarik simpati rakyat. Syukur-syukur bisa menjadi partai pemenang pemilu dengan menjadi singgle majoritiy,” katanya.
“Motivasi kami, terus farhat, yaitu kurangnya keterwakilan perempuan. Jadinya, kami memperjuangkan keterwakilan perempuan hingga 50%,” tandasnya.