Pilkades Lebih Baik Ditunda, LAM: Itu Lebih Baik

Jurnalis: Moh Nasir

Kabar Baru, Pamekasan – Terdapat 13 desa yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Pamekasan akan melangsungkan pemilihan kepala desa serentak di tahun 2023.

Pelaksanaan pemilihan kepala desa tersebut mendapat sorotan dari berbagai pihak, diantaranya dari ketua Lembaga Advokasi Masyarakat (LAM) Pamekasan, Khairul Efendy, ia menuturkan pelaksanaan pemilihan kepala desa di tahun 2023 perlu ditunda dan dikaji kembali, bukan tanpa alasan, hal tersebut karna berbagai faktor.

“Selain Pemkab Pamekasan defisit anggaran, pelaksanaannya pun berbenturan dengan pelaksanaan tahapan penyelenggaraan pemilu di 2024, hal ini nantinya akan berdampak pada kondusifitas masyarakat di bawah,” tuturnya, Senin (27/2/2023).

Menurutnya, Penundaan tersebut bukan atas dasar menyalahi amanat Undang-undang, melainkan atas dasar pertimbangan anggaran, kesiapan pemerintah, serta keamanan masyarakat yang merupakan hal terpenting dalam kondusifitas masyarakat.

“Kami sudah mengkaji perihal penundaan tersebut, alangkah lebih baiknya pelaksanaan pilkades di 2023 ditunda, ini demi kepentingan bersama, bukan kepentingan golongan,” ungkapnya kepada Kabar Baru.

Khairul sapaan akrabnya berharap agar pemerintah bisa mengkaji kembali, dan masyarakat bisa memahami, menurutnya pandangan penundaan pemilu itu perlu untuk dilakukan, terlebih kita dihadapkan dengan tahapan pelaksanaan pemilu di 2024.

“Mari kita pahami kembali, persoalan penundaan adalah langkah yang baik, semoga pemilihan pilkades ini bisa ditunda, sampai dengan waktu yang menurut pemkab sudah layak untuk digelar,” harapnya.

Sekedar informasi, 13 desa yang tersebar di 6 kecamatan masih belum melaksanakan pilkades, diantaranya Kecamatan Proppo, Kecamatan Pademawu, Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Batumarmar, dan Kecamatan Pasean masih belum melaksanakan pilkades.