Pemkab Sumenep Bagikan 5 Kunci Sukses Kelola Wisata Desa

Jurnalis: Rifan
Kabarbaru, Sumenep – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, membagikan rahasia sukses mengelola wisata desa agar terhindar dari ancaman gulung tikar.
Melalui Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep, Moh. Iksan, mengajak para stakeholder berkelanjutan dalam mengelola wisata desa di Sumenep.
“Jangan sampai mati di tengah jalan. Objek wisata desa harus ditata dengan baik supaya tetap hidup,” tegas Iksan, Senin (22/4).
Menurutnya, ada tiga kunci utama agar destinasi wisata desa tetap diminati dan terus berkembang:
Aksesibilitas
Iksan menjelaskan, kemudahan infrastruktur jalan menuju lokasi wisata desa merupakan kunci utama. Jika akses jalan mulus dan terjangkau, maka wisatawan pun tak akan ragu datang.
“Ini jadi pintu masuk awal. Kalau jalannya susah, orang malas datang,” kata Iksan.
Amunitas
Amunitas yang dimaksud bukan soal kekebalan tubuh, melainkan fasilitas penunjang seperti toilet, kamar mandi, tempat ibadah, hingga ketersediaan makanan dan minuman.
“Namanya manusia, pasti lapar, haus, dan mungkin juga ingin menikmati sajian khas sekitar objek wisata,” tambahnya.
Atraksi
Atraksi lokal atau acara musiman (event) bisa menjadi daya tarik tersendiri yang membuat wisatawan kembali datang.
“Kenapa pengunjung Pantai Slopeng dan Lombang bisa meningkat melebihi target? Karena kita bikin event di sana,” jelas Iksan.
Koordinasi
Tak kalah penting, Iksan menekankan pentingnya koordinasi antara pengelola wisata desa dengan Pemkab.
Desa-desa yang aktif berkomunikasi dan mengajukan proposal akan mendapat pendampingan langsung dari Pemkab.
“Kita dampingi sampai mandiri. Kalau sudah mandiri, ya manfaatnya kembali ke masyarakat desa itu sendiri,” jelasnya.
Kreatif dan Inovatif
Terakhir, Iksan mengingatkan bahwa kunci utama ada pada kreativitas desa itu sendiri.
“Kalau desa kreatif, maka geliat ekonominya juga ikut tumbuh. Wisata bukan hanya tempat, tapi peluang besar bagi masa depan desa,” pungkasnya.