PB HMI: Kapolri dan Kompolnas Harus Tangani Pungli Angkutan Batubara di Waykanan Lampung

Jurnalis: Rizqi Fauzi

Kabarbaru, Jakarta – Wakil Sekretaris Jenderal PB HMI, Maulana Taslam menyarankan kepada
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar turun ke Provinsi Lampung.

Pasalnya, banyak kejahatan yang diduga sengaja dibiarkan oleh Kapolda Lampung dan tidak di proses dan di evaluasi.

Dia memaparkan kejahatan yang dibiarkan salah satunya soal tahanan kabur, banyaknya pungli di Waykanan terhadap angkutan Batubara dan bahkan diduga hal yang sama terjadi di kabupaten lain, serta kekerasan dan refresifitas yang dilakukan kepolisian lampung terhadap aktivis saat menyampaikan aspirasi mereka.

“Saya mendorong Kapolri turun ke Lampung, di sini kriminalitas sangat tinggi, sudah sepantasnya jika Kapolda dikasih arahan bahkan dicopot dari jabatannya, jika sengaja melakukan pembiaran terhadap kejahatan,” ujarnya kepada awak media di Jakarta, Kamis (08/05/2025).

Selanjutnya, dia mengajak masyarakat agar tetap tenang, walaupun situasi keamanan di provinsi lampung sudah masuk tahap darurat. Dia tidak ingin masyarakat menjadi panik dan hidupnya terganggu.

Kemudian, dia berharap Kapolri melakukan tindakan evaluasi terhadap Kapolda Lampung dan jajarannya. Apabila pungli angkutan batubara yang selama ini meresahkan masyarakat dibiarkan, maka Kapolri harus turun tangan.

“Kehadiran Kapolri di provinsi Lampung sangat berarti sekali bagi masyarakat. Jadi sebaiknya saran dan usulan yang barusan saya sampaikan menjadi kenyataan,” pungkasnya.

Kemudian, tidak hanya Kapolri Maulana Taslam juga meminta Kompolnas ikut memantau perkembangan di Lampung. Jika ketahuan ada oknum polisi yang bermain, agar segera diproses dan dia tangani secara hukum.

“Selain Kapolri, peran Kompolnas di kasus pungli angkutan batubara di Waykanan lampung sangat penting. Oleh karena itu, kita undang juga Kompolnas agar memantau langsung kejahatan ini ke lampung,” pungkasnya.