Menciptakan Generasi Unggul dengan Program UTS Mengajar

Jurnalis: Nurhaliza Ramadhani

Kabarbaru, Sumbawa – Indonesia memiliki potensi besar di tangan generasi mudanya, namun seringkali akses terhadap pendidikan berkualitas menjadi tantangan di berbagai daerah.

MI Muhammadiyah Utan, sebuah sekolah di Kabupaten Sumbawa, telah lama berupaya memberikan pendidikan terbaik kepada siswanya meski menghadapi berbagai keterbatasan.

Kini, Program UTS Mengajar hadir membawa angin segar dengan pendekatan pendidikan inovatif yang memadukan kreativitas, teknologi, dan nilai-nilai sosial untuk mendukung kemajuan sekolah ini.

Beroperasi sejak 1968, MI Muhammadiyah Utan telah mendidik generasi muda dengan sepenuh hati.

Meski demikian, rendahnya kemampuan siswa dalam membaca, menulis, dan berhitung (calistung), serta kurangnya metode pembelajaran yang inovatif menjadi tantangan utama.

Kondisi ini diperparah dengan minimnya pemanfaatan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar.

Maka, hadirnya Program UTS Mengajar menjadi harapan baru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah ini.

Program kerja yang diusulkan dalam kegiatan UTS Mengajar di MI Muhammadiyah Utan dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan keterlibatan siswa melalui berbagai inisiatif yang inovatif dan interaktif.

Program utama yang menjadi fokus antara lain Experiment With Play (EXP), di mana siswa belajar sains melalui eksperimen menarik yang merangsang rasa ingin tahu mereka.

Selain itu, KarboLab Kreatif memperkenalkan siswa pada kandungan karbohidrat dalam makanan melalui metode praktikum, sedangkan HidroFun memberikan wawasan tentang teknologi pertanian hidroponik yang ramah lingkungan.

Kegiatan EcoArt Festival menjadi ajang pameran seni dan eksperimen yang mendorong kesadaran lingkungan, sementara Kreativitas Ceria (KeCe) mengajak siswa mendaur ulang barang bekas menjadi kerajinan yang bernilai.

Program Petualangan Rasa memperkenalkan inovasi makanan dan praktik langsung, dan Kreatif Mading (KM) menyediakan platform bagi siswa untuk mengekspresikan kreativitas mereka.

Terakhir, Galeri Alam berfungsi sebagai ruang terbuka hijau untuk belajar tentang flora dan fauna.

Sebagai program tambahan, Aksara Cendekia Ceria (ACC) menggabungkan literasi, permainan, dan seni untuk meningkatkan keterampilan dasar siswa.

Buku Saku Sekolah berperan penting dalam mendekatkan siswa dan orang tua pada tata aturan serta jadwal sekolah.

Program Sapa Satu Hati bertujuan untuk membangun hubungan baik antara siswa, guru, dan orang tua, sedangkan Navigasi Jiwa fokus pada kesehatan mental siswa dengan membangun kepercayaan diri dan keterampilan komunikasi.

Kegiatan Canva Day mendorong kreativitas digital siswa.

Inisiatif program kerja di MI Muhammadiyah Utan terinspirasi oleh latar belakang berbagai program studi dengan anggota Dian Paramita dari Teknik Metalurgi (Ketua), Depina Agustina dari Bioteknologi (Sekretaris dan Bendahara), Abel Sinta Bela dari Manajemen (Ketua Divisi Proker), Muhammad Tohir Algifari dari Teknik Metalurgi (Anggota Divisi Proker), dan Suprapto dari Teknik Metalurgi (Ketua Divisi Dokumentasi) yang memberikan pendekatan interdisipliner untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Teknik Metalurgi berkontribusi pada pemahaman siswa tentang daur ulang dan pemanfaatan material, sedangkan Bioteknologi memperkenalkan teknologi pertanian dan gizi makanan, mengajarkan siswa tentang aplikasi ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.

Di sisi lain, aspek Manajemen membantu membangun keterampilan komunikasi dan hubungan interpersonal yang penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang harmonis.

Dengan mengintegrasikan elemen-elemen ini, program kerja bertujuan untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan relevan, serta mendukung pengembangan karakter dan keterampilan sosial siswa, sejalan dengan tujuan pendidikan yang lebih baik dan berkelanjutan.

Dengan implementasi program-program ini, MI Muhammadiyah Utan diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif dan responsif terhadap kebutuhan siswa, serta memberikan dampak positif bagi perkembangan pendidikan di masyarakat sekitar.

Program UTS Mengajar membuktikan bahwa dengan kemauan, kreativitas, dan kerja sama, pendidikan di daerah terpencil dapat ditingkatkan menjadi setara dengan standar nasional. MI Muhammadiyah Utan kini tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga pusat perubahan dan inspirasi.

Mari dukung dan tiru langkah ini di lebih banyak daerah, demi masa depan cerah generasi mendatang.