KPID DKI Jakarta Gandeng STAIPI Kembangkan Literasi dan Inkubasi Pegiat Penyiaran

Jurnalis: Fahrur Rozi

Kabar Baru, Jakarta – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) DKI Jakarta menjalin kerja sama dengan Sekolah Tinggi Agama Islam Persatuan Islam (STAIPI) Jakarta dalam upaya meningkatkan literasi media serta membentuk inkubasi pegiat penyiaran yang berorientasi pada kualitas konten siaran.

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) berlangsung pada Senin (19/5) di Kampus STAIPI Jakarta. Ketua KPID DKI Jakarta, Puji Hartoyo, hadir mewakili lembaganya, sementara pihak STAIPI diwakili oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Helmi Al Djufri, M.Si.

Program kolaboratif ini meliputi dua fokus utama, yakni pelatihan literasi media melalui skema Training of Trainer (ToT) bagi mahasiswa serta pembentukan inkubasi mahasiswa sebagai agen penyiaran sehat di masyarakat.

Dalam kegiatan tersebut, hadir pula Kaprodi Komunikasi dan Penyiaran Islam STAIPI, KH. Teten Romli Qomaruddien, M.A., bersama puluhan mahasiswa dari program studi Penyiaran Islam.

Ketua KPID DKI Jakarta, Puji Hartoyo, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya peran penyiaran dalam proses transformasi dan penyampaian informasi. Ia mengacu pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran yang menekankan penyiaran sebagai instrumen strategis bagi penyampaian informasi yang sehat dan bermanfaat.

“Penyiaran adalah hal yang sangat urgen. Kami di KPID ingin memastikan bahwa informasi yang disiarkan adalah konten yang sehat dan memiliki faidah bagi masyarakat. Karena itu, kami mengajak masyarakat kampus untuk ikut berpartisipasi aktif dalam mengawasi dan menyuarakan pentingnya memilih siaran yang sehat dan berkualitas,” ujar Puji.

Pihak STAIPI menyambut baik kolaborasi ini. Ketua LPPM STAIPI, Helmi Al Djufri, menyampaikan bahwa kerja sama tersebut bertujuan memperkuat kompetensi mahasiswa di bidang komunikasi dan penyiaran.

“Selain pengetahuan akademik, kami ingin mahasiswa juga mendapatkan keterampilan praktis, terutama dalam bidang penyiaran yang profesional dan bertanggung jawab,” tuturnya.

Kaprodi Komunikasi dan Penyiaran Islam STAIPI, KH. Teten Romli Qomaruddien, turut menyampaikan harapan agar kerja sama ini dapat mendorong lahirnya lulusan yang memiliki kesiapan akademik sekaligus kemampuan praktik dalam dunia penyiaran.

“Di era keterbukaan informasi, penyiaran memegang peranan penting. Kita harus bersama-sama memastikan bahwa konten yang diterima masyarakat adalah yang layak dan membawa kebaikan. STAIPI siap mendukung kerja-kerja regulator seperti KPID melalui peran serta kampus,” katanya.

Kolaborasi ini diharapkan menjadi awal dari sinergi antara institusi pendidikan dan lembaga penyiaran dalam membentuk ekosistem media yang lebih sehat dan bertanggung jawab.