Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Indahanya Sepetak Surga di Pulau Garam

Indahanya Sepetak Surga di Pulau Garam
Penulis adalah Moh. Khoiruddin, pegiat Akademi Milenial Basmi Hoaks (MBH) Jatim. Foto : Dok. istimewa.

Editor:

KABARBARU, OPINI Pulau Madura disebutan Pulau Garam, karena Madura salah satu wilayah penyumbang utama hasil produksi garam nasional. Bahkan, konon Madura menyandang setatus sebagai ladang garam terbesar di Asia Tenggara, dikutip dari laman resmi Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), 4 kabupaten di Madura menjadi penyumbang terbesar produksi garam di Jatim. Inilah yang menjadi alasan mengapa Madura dijuluki sebagai pulau garam. Sebagai gambaran umumnya Madura masuk pada teritori Provinsi Jawa Timur (Jatim), dengan Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep yang didiami oleh suku Madura dan merupakan suku asli daerah tersebut, dan salah satu suku dengan populasi terbesar di Indonesia.

Selain penghasil garam terbesar di Jatim, ternyata Madura menyimpan pulau yang sangat indah nan eksotis, memiliki luas 5 Hektar dengan 60 penduduk dan 35 kepala keluarga, mengelilingi pulai ini dengan jalan kaki hanya ditempuh sekitar 30 menit saja. Maka tak heran jika banyak wisatawan singgah bahkan bermalam di pulau kecil itu karena takjub dengan hidden paradise itu. Pasirnya yang cantik berwarna putih, laut yang jernih berwarna biru, desiran ombak yang tenang hingga para penghujung bisa menikmati indahanya bawah laut. Tak hanya bintang laut, karang-karang indah namun juga ikan yang berwarna-warni nampak di dasarnya hingga senyuman Tuhan jelas terlukis di pulau itu, recommended banget buat tempat healing pastinya.

Jasa Pembuatan Buku

Pulau dengan julukan Sepetak Surga di Tanah Madura lantaran wujudnya yang indah, begitupun perawakannya yang mungil nan anggun ibarat bunga desa yang menjadi incaran banyak pemuda, Para pengunjung bisa dengan mudah menikmati keindahan biota laut di dasarnya yang akan membuat mata takjub dan tak pernah bosan memandanginya.
Gradasi air laut dengan warna hijau toska tua, biru, dan toska muda, sunrise dan sunset turut melengkapi indahnya di pagi dan sore hari, mengapa tidak secara giografis “Pulau Gili Labak” ini berada ditengah hamparan laut yang luas, di sebelah tenggaranya Pulau Puteran yang secara administratif berada di Desa Kombang, Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep, Madura Jatim. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dimanfaatkan penduduk untuk menerangi pemukiman saat gelapnya petang menyapa pulau.

Bagi kalian yang mau berkunjung ke pulai ini jangan khawatir karena di sana sudah dilengkapi dengan berbagai varian lampu yang indah dimalam hari. Terletak di bagian barat dan selatan menyinari jejeran perahu yang terparkir rapi dan jembatan yang dibangun khusus para pejalan kaki yang ingin menikmati senja di sore hari. Dari sisi bagian selatan para pengunjung tak hanya disuguhkan indahnya ornamen lampu-lampu kecil, di sana juga tersedia toko dan tempat ngopi untuk sekedar ngobrol santai dimalam hari. Bagi para pengunjung yang membawa tenda dimana kira-kira mau didirikan..?

Jangan khawatir di seluruh sisi pantai aman dan nyaman untuk lokasi camping karena pasirnya terhampar luas, lembut, dan bersih. Siang hari lambayan dan hijaunya pohon kelapa dan cemara turut melengkapi senyuman pulau ini, begitupun jejeran perahu yang terparkir rapi memberikan keindahan yang sangat exotis untuk dinikmati. Pulau kecil ini hanya bisa ditempuh melalui transportasi air saja, para pengunjung bisa menyewa perahu dari pelabuhan Tanjung dengan jarak 18 km kurang lebih 2 jam perjalanan. Walaupun pulau ini terletak cukup jauh dari hiruk pikuk perkotaan namun masyarakat setempat cukup nyaman mendiami pulau ini dan tak satu orangpun memiliki kendaraan darat.

Selain pulaunya yang sangat kecil di sana juga tidak ada jalan beraspal, hanya jalan setapak yang menjadi penghubung dari satu rumah ke rumah yang lain. adapun rumah penduduk terletak ditengah agak menepi ke sisi bagian barat, 100 m dari rumah warga terdapat jembatan kayu sepanjang 100 m membelah pantai sebagai fasilitas bagi para pengunjung untuk berjalan satai pun bersua foto saat sore hari mengabadikan indahnya senja yang pelan pergi nan menjauh.
Beberapa gubuk kecil yang ada cocok untuk tempat santai, spot foto balok dari besi dengan beragam warna bertulis Pulau Gili Labak tepat didepan pemukiman warga menghadap ke arah barat menjadi ikon dari Gili Lakab yang turut menyempurnakan indahnya serpihan surga ini.

*) Penulis adalah Moh. Khoiruddin, pegiat Akademi Milenial Basmi Hoaks (MBH) Jatim.

*) Tulisan opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kabarbaru.co

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store