Hasil Pleno 20 Distrik: Wilyon 04 Semakin Kokoh Di Peringkat Pertama

Jurnalis: Bahiyyah Azzahra

Kabar Baru, Daerah – Hari ini Minggu 8 Desember, pleno Kabupaten yang diselenggarakan oleh KPUD Tolikara telah selesai, dengan suara yang masuk 92.309 suara atau mencapai 39,83% suara berdasarkan Jumlah DPT resmi Pilkada Tolikara Tahun 2024.

Dengan perolehan hasil pleno untuk 20 Distrik tersebut, Posisi kemenangan Pasangan Wilyon (04) Willem – Yotam menjadi semakin menjauh dari para rival politiknya, dimana Wilyon mengumpulkan kemenangan suara mencapai 30.245 suara atau mencapai 32,41%.. Jumlah kemenangan Wilyon ini terpaut selisih 9,06% dari Paslon 02 (Nuswea – Yan Wonda) yang menempati posisi pemenang kedua, yang hanya mengumpulkan suara 21.796 suara atau meraup 23,35% suara..

Pasangan Wilyon memiliki selisih kemenangan yang jauh dari Paslon 01 (Irinus – Arson) yang menempati posisi kemenangan ketiga, dengan selisih kemenangan mencapai 9,27% dari Wilyon, dimana Paslon 01 hanya berhasil meraup suara sebanyak 21.592 suara atau mencapai 23,14% suara.

Kemenangan Pasangan Wilyon memiliki selisih yang cukup jauh dengan Paslon 03 (Dinus – Rando) sebagai pemenang keempat, dengan selisih suara mencapai 11,38%, dimana Paslon 03 hanya berhasil mengumpulkan suara sebanyak 19.676 suara, atau mencapai 21,08% suara.

Pelaksanaan Pleno pada tingkat Kabupaten, sempat mengalami hambatan dengan ketidakhadiran anggota PPD di 30 Distrik yang disampaikan oleh Ketua Komisioner KPUD Tolikara beberapa hari yang lalu, namun, dengan semangat Menjunjung Tinggi Proses Demokrasi yang jujur, adil, kredibel dan terbuka, Pasangan Wilyon mendesak Ketua KPUD Tolikara untuk tidak lagi memberikan kompensasi waktu, penundaan Pembacaan keputusan Pleno KPUD Tolikara hingga batas waktu yang diberikan pada tanggal 9 Desember (besok).

Segala upaya yang menunda atau menghambat jalannya Pleno di tingkat Kabupaten, merupakan bentuk perbuatan pidana pemilu yang harus ditindak secara tegas, demi memastikan implementasi pelaksanaan pesta demokrasi di Lembah Tolikara yang telah berproses dari tingkat Kampung/Desa, dengan keputusan adat secara mufakat, tidak ternodai dengan rangkaian permufakatan jahat dari oknum penyelenggara yang berusaha menunda pelaksanaan Pleno, yang berpotensi merubah hasil rekapitulasi suara sah ditengah jalan, dan menghianati rakyat pemberi mandat yang memiliki hak konstitusional tertinggi dalam Pesta Demokrasi di Lembah Tolikara.

Kemenangan Wilyon 04 (Willem – Yotam) yang telah meninggalkan rival politiknya cukup jauh, dengan perolehan suara yang cukup konsisten disetiap Distrik menunjukkan satu fakta penting, bahwa masyarakat di Lembah Tolikara menghendaki adanya penyatuan sosial diseluruh wilayah Distrik dan rakyat memiliki harapan besar untuk menghentikan terjadinya pertikaian politik yang menjadi warisan Dinasti Politik lama, dimana kehadiran eksistensial Pasangan Wilyon pada Pilkada Tolikara, merupakan manifestasi dari Penyatuan Dua kekuatan politik lama yang terus berseteru dan berkonflik selama beberapa kali pelaksanaan Pilkada, dan diharapkan kemenangan Wilyon menjadi penanda berakhirnya konflik dan dendam lama diantara dua kubu yang saling berseberangan tersebut.

Pasangan Wilyon 04 (Willem – Yotam) merupakan representasi pemimpin Tolikara yang dapat menyatukan semua elemen politik yang ada, dibawah naungan sistem politik yang berpijak pada ajaran Gereja dengan menjunjung tinggi legacy adat, demi mencapai tujuan pembangunan civil society (peradaban) Tanah Injil di Lembah Tolikara yang sejuk, aman, damai, dan mencapai Prosperity (kesejahteraan) bersama.