Harjad 756, Saatnya Jadikan Kota Sumenep Sejahtera

Editor: Khansa Nadira

Kabar Baru, Opini – Berbicara tentang Hari Jadi (Harjad) Kabupaten Sumenep bukanlah hal yang biasa bagi masyarakat setempat.

Setiap tahun, peringatan ini selalu dirayakan dengan meriah dan penuh antusiasme melalui berbagai kegiatan kebudayaan.

Perayaan Harjad Sumenep tahun ini mengusung tema “Ngopene Soengenep”, sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa besar pendiri Sumenep, Raden Arya Wiraraja.

Peringatan Harjad kali ini tampil berbeda dengan adanya pertunjukan 1.000 penari topeng, yang melibatkan generasi muda Sumenep sebagai upaya melestarikan warisan budaya daerah.

Acara tersebut tidak sekadar mengenang jasa para leluhur, tetapi juga menjadi simbol komitmen masyarakat untuk mempertahankan akar budaya di tengah arus modernisasi dan tantangan global.

Peringatan Harjad setiap tahun bukan hanya dimaknai dengan kemeriahan dan pesta rakyat, tetapi juga menjadi momentum refleksi bersama untuk mendorong kemajuan Sumenep.

Memasuki usia ke-756 tahun, masyarakat berharap Kabupaten Sumenep semakin berkembang dan mampu keluar dari status sebagai salah satu daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Jawa Timur.

Sumenep sejatinya memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang melimpah, baik di darat maupun di laut.

Salah satunya adalah sektor pertanian, khususnya komoditas tembakau, yang selama ini menjadi andalan ekonomi masyarakat.

Warga berharap pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap kesejahteraan petani, terutama dalam penentuan harga jual yang sering merugikan mereka.

Selain pengelolaan SDA, peningkatan sumber daya manusia (SDM) juga menjadi hal penting. Dengan SDM yang berkualitas, kekayaan alam yang melimpah dapat dikelola secara mandiri untuk mewujudkan Sumenep yang maju dan sejahtera.