Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

BPVP Banyuwangi Sukses Cetak Peserta Pelatihan 5.352 Orang di Tahun 2024

Jurnalis:

Kabarbaru, Banyuwangi – Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banyuwangi menyelenggarakan berbagai jenis pelatihan berbasis kompetensi dengan beragam jurusan, seperti jurusan pariwisata, teknologi pengolahan pertanian dan perikanan, teknologi informasi dan komunikasi.

Ada juga dari otomotif, pertanian, pengelasan, dan fashion technology pada tahun 2024, dengan total 5.352 peserta pelatihan, di mana 70% di antaranya adalah masyarakat Banyuwangi.

Jasa Penerbitan Buku

Selain itu, terdapat inovasi program pelatihan baru berupa Program Pelatihan Tailor Made Training (TMT) yang telah dilaksanakan di kawasan Kabupaten Banyuwangi, Jember, Lumajang, Pasuruan, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo, dan Kota Probolinggo.

Pelatihan ini dirancang berdasarkan kebutuhan masyarakat yang relevan dengan dunia usaha, industri, dan dunia kerja (DUDIKA) serta diadakan langsung di lokasi kerja On Job Training.

Kepala BPVP Banyuwangi, Arsad, menyatakan bahwa pelatihan TMT ini adalah terobosan baru yang dirancang oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI untuk menjembatani pencari kerja dengan program pelatihan dan dunia kerja.

“Peserta pelatihan PBK sebelumnya harus datang ke BPVP untuk mengikuti pelatihan. Sekarang tidak perlu jauh-jauh, kami adakan pelatihan langsung di tengah masyarakat, sehingga akses pelatihan yang dekat, gratis, dan mudah, dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat tanpa terkecuali.” ucap Arsad dalam penjelasannya pada hari Kamis (23/01/2025).

Pelatihan Tailor Made Training ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia. Lembaga yang dapat mengusulkan kegiatan pelatihan Tailor Made Training sangat beragam, mulai dari perusahaan swasta, lembaga pemerintah, hingga kelompok masyarakat.

Proses dimulai dari pengajuan program pelatihan oleh lembaga melalui e-proposal, kemudian dilanjutkan dengan verifikasi administrasi yang mencakup legalitas lembaga pengusul, kurikulum pelatihan yang mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), data peserta pelatihan yang merupakan pekerja di tempat tersebut, pelaksanaan pelatihan, dan diakhiri dengan evaluasi pelatihan serta pelaporan.

Pelatihan mencakup berbagai bidang kompetensi, seperti pembuatan roti dan kue, pengelolaan sampah, pelatihan bordir, termasuk pelatihan pemandu karaoke yang saat ini menjadi pembicaraan hangat di media sosial.

Arsad menjelaskan bahwa latar belakang diadakannya Pelatihan Pemandu Karaoke adalah adanya e-proposal yang diajukan oleh elemen masyarakat dan diterima karena sesuai dengan regulasi yang berlaku.

“Terdapat Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif nomor 11 tahun 2015 mengenai pemberlakuan standar kompetensi kerja nasional Indonesia di sektor pariwisata, serta Peraturan Bupati nomor 44 tahun 2024 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) yang memiliki salah satu tugas di bidang produk pariwisata untuk membina, mengembangkan, dan mengelola destinasi kawasan strategis pariwisata, sumber daya pariwisata, dan tenaga kerja pariwisata, serta meningkatkan sumber daya pariwisata dan usaha jasa kepariwisataan,” kata Arsad saat dihubungi.

Apa saja materi yang diberikan kepada 16 pemandu karaoke yang hadir itu? Arsad menjawab bahwa materi yang diajarkan sesuai dengan SKKNI tertuang dalam Keputusan Menteri Ketenagakerjaan nomor 369 tahun 2013.

“Secara hardskill, mereka diberikan materi tentang cara menyambut tamu pelanggan karaoke, melaksanakan pemanduan karaoke, mengakhiri pemanduan karaoke, serta mengembangkan pengetahuan mengenai genre musik, judul, dan lagu. Selain itu, mereka juga diajarkan bagaimana bekerja sama dengan lingkungan sosial yang berbeda, mengikuti prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan di tempat kerja, serta menyelesaikan situasi konflik. Di samping itu, peserta juga dilengkapi dengan materi softskill, seperti kedisiplinan, pemahaman keagamaan, dan kebangsaan.” jelas Arsad.

Direktur Hotel Ashika Pancoran, Zaenal, mengungkapkan rasa terima kasih kepada BPVP Banyuwangi atas perhatian dan kepedulian terhadap Pemandu Karaoke yang sering kali mendapatkan stigma negatif dari masyarakat. Dengan adanya pelatihan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan profesionalisme Pemandu Karaoke.

“Terima kasih kepada BPVP Banyuwangi atas Program Pelatihan yang telah dilaksanakan. Pelatihan ini dapat memberi dampak positif terhadap pemandu karaoke yang masih mendapatkan stigma negatif dari masyarakat, padahal mereka menjalaninya sekedar sebuah alternatif pekerjaan karena belum mendapatkan kesempatan kerja yang layak. Melalui pelatihan ini, diharapkan mereka dapat menjadi profesional dalam bekerja dan memiliki pandangan akan masa depan yang lebih baik.” ucap Zaenal.

Program Pelatihan yang telah dilaksanakan pada Tahun 2024 oleh Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banyuwangi dari berbagai jenis program, meliputi restaurant attendant 32 peserta, front office 32 peserta, room attendant 32 peserta, tour guide 32 peserta, dan barista 48 peserta, pembuatan roti dan kue 80 peserta.

Ada juga pengolahan buah 32 peserta, dan pengolahan ikan 32 peserta, desain grafis 48 peserta, practical office advance 32 peserta, operator komputer 32 peserta, pemasangan jaringan komputer 16 peserta, service sepeda motor 64 peserta, pemeliharaan kendaraan ringan 16 peserta, pelatihan pembudidayaan sayuran hidroponik 48 peserta, smart farming 16 peserta, pengelasan 48 peserta, dan fashion technology sebanyak 112 peserta.

Terdapat tiga jurusan program pelatihan unggulan di BPVP Banyuwangi. Yang pertama adalah pariwisata, yang merupakan salah satu fokus karena wilayah tapal kuda memiliki potensi pariwisata yang dapat dikembangkan.

Indikator penting untuk keberhasilan ini adalah terciptanya sumber daya manusia yang memiliki kemampuan di bidang pariwisata, baik sebagai pelaku wisata maupun tenaga kerja, dan jurusan pariwisata di BPVP Banyuwangi merupakan yang paling diminati masyarakat.

Jurusan kedua adalah pertanian, termasuk pelatihan teknologi pertanian dan pengolahan hasil pertanian. Potret sumber daya agraria perlu diolah kembali menjadi ketahanan pangan sebagai penyangga ekonomi nasional.

BPVP Banyuwangi siap mencetak individu terampil di bidang ini.

Terakhir, jurusan pengelasan (welding), yang mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) dan industri lokomotif yang terdapat di wilayah tapal kuda, sehingga diperlukan SDM yang kompeten agar peluang kerja yang tersedia dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat lokal.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store