BMKG: Potensi Hujan di Madura Masih Tinggi, Waspada Banjir

Jurnalis: Rifan Anshory
Kabarbaru, Madura – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Trunojoyo, memprediksi intensitas hujan di wilayah Madura diperkirakan hingga 12 Maret 2025.
“Untuk sementara waktu prediksinya sampai tanggal itu,” kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Trunojoyo, Ari Widjajanto, Minggu (9/3).
Ari menjelaskan, adanya hujan di sejumlah wilayah di Madura karena factor sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat Sumatera Utara, gelombang atmosfer Kelvin dan Low Frequency, serta Bibit Siklon Tropis 98S di Samudra Hindia barat daya Bengkulu.
“Angin atas itu membentuk sirkulasi siklonik. Lalu, ada perputaran angin di atas yang tertutup atau terhambat, sehingga membentuk awan cumulonimbus. Itu sebabnya, hujan lebat,” paparnya.
Menurut pantauan BMKG, bulan Maret ini baru memasuki masa pancaroba, sehingga cuaca belum sepenuhnya beralih.
“Di masa ini, intensitas hujan masih bisa jadi masih cukup tinggi,” tambahnya.
Sementara itu, prediksi musim kemarau masih di bulan Juli. Karena itu, pihaknya mengimbau warga tetap waspada dari kemungkinan cuaca buruk di daratan.
“Hujan di bulan ini disertai petir, sehingga penting lebih waspada, terutama warga yang beraktivitas di ruang terbuka,” katanya.
Tak kalah waspada juga di perairan, kendati angin tidak begitu kencang signifikan, namun aktivitas pelayaran dan sejenisnya tetap hati-hati.
“Kalau angin dan ombak tidak begitu signifikan. Tapi saat saat ini belum ada yang memicu. Tapi awan seperti itu juga kadang menyebabkan angin. Namun tetap harus waspada,” tandasnya.