Belanja Dapur Kian Berat, Harga Ayam di Purwakarta Bikin Warga Mengeluh

Jurnalis: Deni Aping
Kabar Baru, Purwakarta – Harga ayam potong di sejumlah pasar tradisional Purwakarta melonjak tajam dalam dua pekan terakhir. Lonjakan ini membuat pedagang maupun pembeli sama-sama mengeluh, seperti terpantau di Pasar Rebo, Senin (15/9).
Nana, pedagang ayam potong, menuturkan harga eceran kini tembus Rp40 ribu per kilogram, sementara harga borongan Rp38 ribu per kilogram. Padahal, harga normal biasanya hanya Rp35 ribu.
“Sekarang mah pusing banget, sudah tiap hari naik,” keluhnya.
Ia menyebut kenaikan harga mulai dirasakan sejak dua pekan lalu, namun lonjakan paling signifikan terjadi dalam empat hari terakhir. Dampaknya, penjualan di lapaknya ikut merosot.
“Biasanya pembeli beli empat kilo, sekarang cuma dua kilo. Omzet pun turun drastis,” ujarnya.
Nana menduga kenaikan harga dipicu oleh adanya program MBG yang menyerap ayam dalam jumlah besar dari distributor.
“Kayanya iya dari MBG. Soalnya harga terus naik dari pemasok,” katanya menambahkan.
Di sisi lain, pembeli pun merasakan beban serupa. Jubaedah, salah seorang warga, mengaku terpaksa mengurangi belanja karena harga terlalu tinggi.
“Tadinya saya biasa beli sekilo, sekarang paling setengah kilo. Jujur, keberatan banget,” ungkapnya.
Ia berharap harga ayam segera kembali normal agar kebutuhan dapur rumah tangga tetap bisa terpenuhi.
“Pengennya diturunin, jangan terlalu tinggi. Buat makan keluarga sehari-hari jadi berat kalau begini,” tambahnya.
Sejumlah pembeli lain juga menyampaikan keluhan serupa. Meski tetap membeli, mereka harus mengurangi jumlah pembelian sesuai anggaran rumah tangga. Akibatnya, daya beli masyarakat ikut tergerus.
Para pedagang berharap pemerintah dan pihak terkait segera turun tangan untuk menstabilkan harga.
“Kalau terus naik begini, pedagang yang pusing, pembeli juga sengsara,” tutup Nana. (***)