Banjir Kampus Surabaya: Tantangan Sanitasi dan Akses Air Bersih SDGs 6
Editor: Bahiyyah Azzahra
Kabar Baru, Surabaya – Hujan deras yang rutin melanda kota Surabaya dalam beberapa minggu terakhir telah menimbulkan banjir serta meluapnya aliran di sejumlah kawasan. Hal ini juga terjadi di beberapa kampus sekitar Surabaya, salah satunya Universitas Airlangga (Unair). Fenomena ini menunjukkan pentingnya upaya peningkatan akses air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan. Upaya tersebut dilakukan sebagai bagian dari pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 6 di lingkungan pendidikan dan masyarakat luas.
Analisis Banjir dan Kaitannya dengan SDGs 6
Banjir yang melanda wilayah Surabaya dipicu oleh curah hujan tinggi serta kapasitas drainase yang masih belum memadai. Permukaan tanah yang banyak beton tertutup menyebabkan udara tidak dapat meresap secara optimal. Sementara saluran udara sering mengalami sedimentasi dan kapasitasnya terbatas. Hal ini melemahkan kualitas sanitasi, karena limbah dan air kotor bisa meluap ke wilayah sekitar dan fasilitas umum.
Dalam konteks SDGs 6, masalah banjir dan drainase yang kurang optimal adalah tantangan menuju akses air bersih dan sanitasi layak. SDGs 6 sasaran tercapainya akses air minum universal yang aman dan terjangkau, serta sanitasi layak bagi semua pada tahun 2030. Tantangan ini nyata di Surabaya, ketika infrastruktur perkotaan belum mendukung pengelolaan air dengan benar. Serta masih rentan terhadap bencana banjir maupun limbah domestik yang berpotensi mencemari sumber air bersih.
Solusi dan Rekomendasi
Solusi efektif yang perlu diperhatikan meliputi normalisasi saluran udara, perawatan rutin pompa dan pintu air. Serta perlindungan dan pemulihan ruang terbuka hijau sebagai area resapan. Upaya tata kota dan pengelolaan ruang dilakukan secara berkelanjutan, agar banjir dapat diminimalisir dan sanitasi lingkungan tetap terjaga. Selain itu, partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan sangatlah penting, terutama dengan tidak membuang sampah ke saluran pembuangan atau saluran drainase.
Himbauan untuk Pengelolaan Sanitasi dan Air Bersih
Keberlanjutan pengelolaan air bersih tidak hanya menjadi tugas pemerintah, namun civitas akademika dan sekitar masyarakat kampus. Sinergi antara tata kelola kota, pemanfaatan teknologi, serta perubahan perilaku dapat mempercepat pencapaian SDGs 6. Hal ini dilakukan demi menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman dari banjir maupun penyakit berbasis air.
Referensi:
Website: https://sdgs.ub.ac.id/inacol-sdgs/17-goals-bappenas/sdgs-6-air-bersih-dan-sanitasi-layak/
Jurnal:
Triono, MO (2018). Akses air bersih pada masyarakat kota Surabaya dan dampaknya terhadap produktivitas masyarakat. Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Airlangga , 7(2), 63-70.
Penulis:
Sinta Nur Anggraeni Universitas Airlangga dibawah Teknik Industri 22
Insight NTB
Berita Baru
Berita Utama
Serikat News
Suara Time
Daily Nusantara
Kabar Tren
IDN Vox
Portal Demokrasi
Lens IDN
Seedbacklink







