Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Dugaan Lora Cabuli Santriwati Resmi Dilaporkan ke Polda Jatim, Ponpes Tegaskan Tak Lindungi Pelaku

f6bda4da-f653-4806-b81f-87e4f35eadf4
Direktur Muslimah Humanis Indonesia (MHI), Mutmainnah..

Jurnalis:

Kabar Baru, Bangkalan — Dugaan pencabulan yang melibatkan seorang oknum lora berinisial UF di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Galis, Bangkalan, memasuki babak baru.

Seorang korban resmi melaporkan UF ke Polda Jawa Timur, Senin (1/12/2025) malam, setelah berhasil melarikan diri dari lingkungan pesantren.

Jasa Penerbitan Buku

Aksi kaburnya korban sekitar pukul 21.00 WIB tersebut memicu perhatian warga. Salah satu warga yang menyaksikan, langsung curiga dan kemudian mendengar penuturan korban mengenai dugaan tindakan asusila yang telah berlangsung lama.

Informasi itu menyebar cepat dan membuka kembali isu lama yang sebelumnya disebut-sebut sengaja ditutup rapat oleh pihak pesantren.

Seorang warga berinisial MM membenarkan bahwa perilaku UF telah lama menjadi bisik-bisik warga.

“Saya sudah tahu lama. Tapi pihak pondok datang dan minta supaya jangan sampai ramai,” ujar MM, Senin (1/12) kemarin.

MM menyebut para korban berasal dari berbagai jenjang pendidikan di pesantren, mulai santriwati madrasah aliyah, sanawiyah, hingga beberapa yang sudah lulus. Ia juga mendengar rumor salah satu korban hamil, meski kabar tersebut belum terverifikasi.

“Soal kehamilan, saya tidak tahu mana yang benar,” tambahnya.

Korban melapor ke Polda Jatim didampingi Direktur Muslimah Humanis Indonesia (MHI), Mutmainnah.

“Ini bukan isu. Kejadiannya nyata dan sudah kami laporkan,” tegas Mutmainnah, Selasa (2/12/2025) kemarin.

Menurutnya, korban mengalami trauma berat dan membutuhkan pendampingan intensif. MHI juga mendorong korban lain untuk berani menyampaikan keterangan.

Kasus ini kini menjadi perhatian luas masyarakat Bangkalan, yang berharap aparat penegak hukum bergerak cepat mengungkap seluruh rangkaian kejadian dan memastikan perlindungan terhadap para santriwati.

“Kami masih memperkuat mental korban. Soal modus dan jumlah pasti, kami menunggu keterangan lanjutan penyidik,” jelasnya.

Menyusul derasnya pemberitaan dan viralnya video terkait kasus tersebut, Pondok Pesantren Nurul Karomah Paterongan, Galis, merilis klarifikasi tertulis pada Selasa (2/12/2025).

Dalam pernyataan resmi itu, pesantren menyampaikan keprihatinan dan penyesalan mendalam atas peristiwa yang terjadi. Mereka memastikan bahwa UF tidak lagi berada di lingkungan pesantren, dan seluruh aksesnya telah ditutup.

Pesantren juga menegaskan dukungan penuh terhadap proses hukum yang kini ditangani Polda Jawa Timur.

“Pesantren tidak melindungi siapa pun dan mendukung penuh proses hukum yang berjalan di Polda Jawa Timur.” dalam keterangan tertulisnya.

Pihak pesantren menyatakan bahwa dugaan tindakan UF merupakan tindakan personal, bukan mencerminkan ajaran atau kebijakan pesantren maupun keluarga besar pengasuh.

Selain itu, pesantren menekankan fokus utama mereka saat ini adalah perlindungan korban, pendampingan psikologis, serta pembenahan internal agar peristiwa serupa tidak terulang.

Mereka juga mengimbau masyarakat agar memberi ruang kepada aparat penegak hukum untuk bekerja secara profesional dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store