Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Peran HR dalam Membangun Pengalaman Rekrutmen yang Berkualitas: Refleksi Magang di Vinix7

Picture1
Muhammad Kurniawan Putra.

Editor:

Kabar Baru, Jakarta – PT Vinix Seven Aurum (Vinix7) dikenal sebagai perusahaan yang aktif mengembangkan talenta muda melalui program pendidikan, pelatihan digital, dan inkubasi startup. Melalui program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yang bekerja sama dengan Kemendikbudristek, perusahaan ini membuka ruang belajar bagi mahasiswa untuk merasakan langsung dinamika dunia kerja, khususnya di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia.

Sebagai mahasiswa Universitas 17 Agustus Surabaya yang menjalani magang di divisi SDM Vinix7, saya mendapatkan kesempatan untuk memahami bagaimana proses rekrutmen berlangsung dari sudut pandang internal. Pengalaman ini memberi saya pandangan baru bahwa perekrutan bukan sekadar mencari kandidat yang memenuhi kualifikasi, tetapi tentang bagaimana perusahaan membangun pengalaman pertama yang profesional, manusiawi, dan bermakna bagi setiap pelamar.

Rekrutmen Bukan Sekadar Menilai, tetapi Membangun Koneksi

Jasa Penerbitan Buku

Di awal magang, saya menyadari bahwa proses rekrutmen di Vinix7 menempatkan aspek komunikasi sebagai pusat dari seluruh alur seleksi. Rekruter tidak hanya bertugas menyaring CV, tetapi juga memastikan kandidat merasa dihargai selama proses berlangsung. Dalam setiap sesi wawancara yang saya amati, rekruter berusaha menciptakan percakapan yang nyaman: bukan hanya menggali kompetensi, tetapi juga memahami cara kandidat melihat diri mereka, bagaimana mereka bekerja, serta nilai apa yang mereka bawa.

Pendekatan ini penting karena hubungan pertama yang terbangun melalui komunikasi akan menentukan bagaimana kandidat memandang perusahaan. Banyak pelamar yang merasa lebih percaya diri dan terbuka ketika mereka diperlakukan sebagai rekan bicara, bukan sekadar pihak yang dinilai.

Kekuatan Empati dalam Menghadapi Kandidat

Salah satu pembelajaran yang paling berkesan bagi saya adalah bagaimana empati menjadi keterampilan inti dalam rekrutmen.  Saya melihat bagaimana mentor saya, Kak Adwan, selalu memberi ruang aman bagi kandidat —baik ketika mereka hadir dengan persiapan matang maupun ketika mereka masih terlihat gugup. Melalui sapaan hangat, nada bicara yang tenang, atau sekadar memberikan kesempatan jeda sebelum menjawab pertanyaan, suasana wawancara berubah menjadi lebih manusiawi.

Saya juga beberapa kali diberi kesempatan melakukan komunikasi awal dengan kandidat melalui Zoom. Dalam percakapan singkat itu, saya belajar bahwa empati dapat ditunjukkan melalui hal sederhana, seperti memastikan kandidat memahami alur seleksi atau menanyakan apakah mereka memiliki kendala teknis sebelum wawancara dimulai. Hal-hal kecil ini ternyata berdampak besar terhadap rasa nyaman kandidat dan persepsi mereka terhadap profesionalitas perusahaan.

Membaca Komunikasi Nonverbal: Keterampilan yang Sering Terlupakan

Selama masa magang, saya juga belajar bahwa komunikasi dalam rekrutmen tidak hanya berkaitan dengan apa yang dikatakan, tetapi juga bagaimana cara kandidat menyampaikannya. Bahasa tubuh, intonasi, kontak mata, dan ekspresi menjadi alat penting untuk memahami kondisi psikologis kandidat, terutama saat proses berlangsung secara tatap muka. Ketika wawancara dilakukan secara online, tantangan baru muncul.

Tidak semua ekspresi nonverbal mudah dibaca melalui kamera. Namun HR Vinix7 mengatasi hal ini dengan menjaga komunikasi tetap hangat melalui cara berbicara yang jelas, menjaga kontak mata ke arah kamera, serta memastikan kandidat merasa terlibat meski berada di ruang virtual. Inilah momen yang membuat saya memahami bahwa profesionalitas dalam rekrutmen membutuhkan kombinasi antara ketelitian analitis dan sensitivitas interpersonal.

Tantangan Rekrutmen di Era Digital dan Adaptasi HR

Vinix7 menunjukkan bagaimana proses rekrutmen dapat tetap efektif meskipun dilakukan secara digital. Penggunaan platform virtual untuk wawancara menuntut kemampuan komunikasi yang lebih adaptif, baik dari pihak HR maupun kandidat.

Saya melihat bagaimana perusahaan menyesuaikan format interview, memberikan penjelasan teknis sebelum sesi dimulai, serta tetap menjaga interaksi yang hangat walau tidak dilakukan secara langsung. Kemampuan perusahaan beradaptasi ini memberi insight bahwa peran HR di masa depan semakin menuntut fleksibilitas, kecakapan komunikasi digital, dan kemampuan memahami kandidat dalam berbagai situasi.

Penutup: Rekrutmen yang Baik Dimulai dari Komunikasi yang Baik

Pengalaman magang di divisi SDM Vinix7 mengajarkan saya bahwa komunikasi interpersonal adalah fondasi utama dalam proses rekrutmen. Melalui komunikasi yang empatik, terbuka, dan profesional, perusahaan dapat membangun hubungan positif dengan kandidat sekaligus menciptakan kesan pertama yang kuat mengenai budaya kerja mereka.

Rekrutmen yang dijalankan dengan pendekatan manusiawi tidak hanya membantu menemukan kandidat terbaik, tetapi juga menciptakan reputasi perusahaan yang positif di mata para pencari kerja. Sebagai bagian dari tim HR Vinix7, saya bangga pernah terlibat dalam proses yang tidak hanya menilai keterampilan, tetapi juga menghargai manusia di balik setiap CV.

Penulis : Muhammad Kurniawan Putra
Nim:1152200437
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store