Istimewakan Figur Diduga Bos Judol, Angkasa Pura II Jadi Sorotan

Jurnalis: Rifan Anshory
Kabar Baru, Jakarta – Puluhan anggota Gerakan Membangun dan Melindungi Indonesia (GEMALA) menggelar aksi unjuk rasa di depan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), Jumat (1/8).
Aksi ini dipicu oleh viralnya video yang diduga menunjukkan Rusli Ali alias Asiang mendapatkan perlakuan istimewa di Bandara Kualanamu, Medan.
Dalam rekaman tersebut, terlihat Asiang dijemput menggunakan mobil pribadi hingga masuk ke dalam bandara tanpa melalui proses pemeriksaan standar.
Koordinator Lapangan aksi, Doni menegaskan bahwa pihak Angkasa Pura II telah melanggar Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.
“Bandara Kualanamu seharusnya bersikap profesional dalam memberikan pelayanan. Memberikan fasilitas negara secara istimewa kepada seseorang yang bukan pejabat negara adalah pelanggaran serius,” tegas Doni dalam keterangan persnya, Jumat (1/8).
Massa aksi juga menyoroti reputasi Asiang, yang sebelumnya ramai disebut-sebut sebagai salah satu bandar judi online terbesar di Sumatera Utara.
Oleh karena itu, GEMALA menuntut Mabes Polri untuk segera mengusut dua hal:
1. Penyalahgunaan fasilitas negara oleh Angkasa Pura II dalam pemberian perlakuan khusus kepada Asiang di Bandara Kualanamu.
2. Dugaan keterlibatan Asiang dalam jaringan judi online yang diduga merusak generasi muda.
“Jika aspirasi kami tidak ditindaklanjuti, GEMALA akan kembali turun ke jalan dengan jumlah massa yang lebih besar,” tandasnya.
Aksi berlangsung tertib dan diawasi ketat oleh aparat kepolisian.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Mabes Polri maupun pihak Angkasa Pura II terkait tuntutan tersebut.