Tausiyah Maulid Rasul di PPP, Kyai Afifuddin: Nabi Muhammad Ubah Dunia dengan Singkat
Jurnalis: Faisol Bin Ali
Kabar Baru, Jakarta – Wakil Rais Am PBNU sekaligus Wakil Ketua Majelis Syariah PPP, Kyai Afifuddin Muhajir dalam tausiyahnya mengatakan Rasullullah SAW dapat mengubah dunia dalam waktu yang singkat.
“Disebut waktu yang singkat, karena Nabi Muhammad diutus menjadi nabi pada usia 40 tahun, setelah 13 tahun berada di Mekah beliau hijrah ke Madinah, setelah 10 tahun di Madinah beliau wafat. Berarti menjadi nabi dan utusan hanya selama 23 tahun,” paparnya saat memberikan tausiyah pada kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan peringatan Hari Santri 2022 di depan Kantor DPP PPP Jalan Diponegoro 60, Jakarta.
Dalam waktu 23 tahun itu, kata Kiyai Afifuddin, Nabi Muhammad bisa mengubah dunia dari gelap menjadi sangat terang.
“Hal tersebut yang membuat Michael H. Hart penulis buku 100 tokoh berpengaruh dunia menempatkan Muhammad pada urutan pertama tokoh paling berpengaruh di dunia,” jelasnya
Sementara itu, Ketua Majelis Syariah PPP, KH Mustofa Aqil Siradj dalam sambutannya mengatakan hanya PPP yang berani menjadi partai yang rahmatan lilalamin dengan menegaskan bahwa PPP satu-satunya partai yang berasaskan Islam.
“Maka berbahagialah yang mengikuti dan terus berjuang bersama PPP,” jelasnya.
Dikatakannya, suksesnya Nabi Muhammad dalam berdakwah adalah karena dakwah birrahmah, Nabi diutus untuk menyebarkan Islam dengan kasih sayang. Demikan pula, jika PPP ingin sukses maka harus berjuang dengan rahmah.
“Oleh karena itu jika PPP ingin dicintai masyarakat maka harus berjuang dengan kasih sayang,” katanya.
Plt. Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono menginstruksikan kepada pengurus PPP di semua tingkatan di seluruh Indonesia untuk melaksanakan peringatan hari-hari besar Islam dan Istiqomah melakukan silaturahmi kepada para ulama, kiyai, habaib serta pesantren.
“Wajib hukumnya bagi para pengurus, kader dan simpatisan PPP untuk melakukan silaturahmi kepada para ulama, kiyai, habaib dan pimpinan pesantren,” tegasnya.
Itu karena, kata Mardiono, PPP dikenal sebagai partai yang didirikan oleh para ulama sehingga PPP memiliki sejarah panjang dan mempunyai kekuatan tersendiri di masyarakat.
“Kegiatan silaturahmi kepada ulama, kiyai, habaib dan pimpinan pesantren harus menjadi modal gerakan, dilakukan secara Istiqomah dan ikhlas,” tegasnya.
Pada momen peringatan Maulid Nabi dan Hari Santri ini, Mardiono juga mengajak seluruh kader PPP meneladani Nabi Muhammad Saw, melanjutkan perjuangan, membangun tatanan sosial, bernegara dengan aman dan damai.
“Dengan meneladani dan meneruskan perjuangan Nabi Muhammad SAW berarti kita telah berusaha Istiqomah menjadi ummatnya,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, KH Syukron Makmun dalam tausyiahnya bahwa tidak ada kemauan yang berhasil tanpa pengorbanan. Demikian pula kemerdekaan RI ini bukan hadiah dari Belanda atau Jepang.
“Negara ini dibangun dan merdeka berkat cucuran air mata dan aliran darah rakyat Indonesia,” jelasnya.
Oleh karena itu, kata Kiyai Syukron, sebagai kader PPP jangan hanya pandai menikmati jasa, tapi hendaknya harus pandai pula berjasa.
“Kader PPP harus bisa menyumbangkan pemikiran terbaiknya untuk kemajuan bangsa ini,” katanya.
Acara tersebut juga dihadiri oleh KH. Muhyidin Ishaq (Rais Syuriah PWNU DKI Jakarta), Habib Achmad Edrus AlHabsy, KH. Zarkasih Nur (Ketua Majelis Kehormatan DPP PPP), Arwani Thomafi (Sekjen DPP PPP), Ade Irfan Pulungan (Ketua Mahkamah Partai), Amir Uskara (Waketum DPP PPP), KH. Musyafa Nur (Waketum DPP PPP), Emron Pangkapi (Tokoh Senior PPP) serta jajaran pengurus DPP, DPW dan DPC PPP seluruh Indonesia.